Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, pihaknya berencana akan memundurkan jam belajar tanpa meliburkan aktivitas belajar siswa di kota ini, karena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami akan memantau terus perkembangan kondisi udara, sebab kondisi asap masih belum stabil antara pagi, siang dan malam," katanya, di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya akan melihat dulu, kalau seandainya pada pagi hari kondisi asap sangat pekat, mungkin jam belajar akan dimundurkan tanpa meliburkan siswa sehingga aktivitas belajar mengajar tetap berjalan.
Pihaknya juga akan mengurangi jam belajar siswa di sekolah bila kondisi udara masih diselimuti asap. Namun apabila kualitas udara sudah masuk kategori sangat tidak sehat, maka aktivitas belajar mengajar siswa di sekolah akan diliburkan.
"Harapan kita mudah-mudahan tidak berdampak pada aktivitas pendidikan karena sangat merugikan kita semua," ujarnya.
Menurut dia sebagian besar kabut asap yang menyelimuti udara di Kota Pontianak berasal dari daerah sekitar atau dari luar wilayah Kota Pontianak.
Pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak menyebutkan kebakaran lahan di Kota Pontianak hanya terjadi di beberapa titik dan tidak besar.
"Kebakaran lahan yang terjadi itu pun sudah dilakukan pemadaman. Sebagian besar asap ini kiriman dari daerah lain, harapan kita tidak ada kebakaran lahan lagi," katanya.
"Saya mengimbau kepada warga Kota Pontianak untuk mengurangi aktivitas di luar rumah karena kondisi udara yang masih diselimuti asap tersebut," tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar setiap warha yang beraktivitas di luar untuk mengenakan masker.
Selain itu, Edi Rusdi Kamtono juga meminta warga menghemat penggunaan air bersih lantaran kadar garam Sungai Kapuas sudah berada di atas ambang batas, yakni 600 miligram per liter.
Berita Terkait
Sebagian wilayah Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:31 Wib
Udara di Kota Bengkulu masih tercemar akibat kabut asap
Kamis, 9 November 2023 16:20 Wib
Warga dievakuasi terdampak asap pekat kebakaran TPA Rawakucing
Sabtu, 21 Oktober 2023 14:02 Wib
Pemkot Bandarlampung kerahkan tenaga kesehatan sisir warga terdampak asap TPA
Kamis, 19 Oktober 2023 18:26 Wib
BMKG sebut kabut asap di Bengkulu dapat ganggu penerbangan
Selasa, 17 Oktober 2023 12:23 Wib
BMKG prediksi kabut asap masih selimuti Sumsel hari ini
Jumat, 13 Oktober 2023 4:46 Wib
Kilang Pertamina Plaju bantu pemadaman karhutla
Senin, 9 Oktober 2023 20:01 Wib
Dii Sumateta masih terpantau ada 1.441 titik panas, 189 di Lampung
Jumat, 6 Oktober 2023 10:55 Wib