Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah warga yang bermukim di pinggiran Kota Pekanbaru tetap melaksanakan takbir keliling menyambut Idul Adha 1440 Hijriah, Sabtu malam, meski kualitas udara memburuk akibat asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau.
Seperti yang terlihat di kawasan pemukiman Jalan Swakarya, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Sejumlah anak dengan membawa obor tampak keliling komplek untuk menggemakan takbir.
Meski begitu, jamaah masjid Al Munadzirin itu tampak melengkapi wajah mereka dengan penutup hidung. Mereka juga tampak takbiran dengan rute lebih pendek dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Selain di kawasan Panam, takbir keliling juga terlihat berlangsung di sekitar Jalan Uka, Garuda Sakti, Kecamatan Tampan. Puluhan anak-anak didampingi jemaah masjid berusia dewasa terlihat semangat menggemakan suara takbir meski harus diselimuti kabut asap.
Baca juga: Asap kembali selimuti Pekanbaru, kualitas udara tidak sehat
Pada Sabtu malam hari ini, kualitas udara di Kota Pekanbaru tampak tidak lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya. Kualitas udara di ibu kota Provinsi Riau itu terus diselimuti asap sejak akhir Juli 2019 lalu.
Menanggapi semakin memburuknya kualitas udara di Pekanbaru, Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohannes mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah.
Selain itu, terkhusus untuk kegiatan shalat Idul Adha yang akan diselenggarakan pada Minggu besok, ia juga mengimbau agar tidak dilaksanakan di lapangan melainkan di dalam masjid.
"Dengan kondisi sekarang ini, imbauan kita agar shalat Id dilaksanakan di dalam masjid," katanya.
Pemerintah Kota Pekanbaru awal pekan ini juga telah menetapkan status siaga darurat asap. Penetapan itu menyusul kualitas udara di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut semakin memburuk sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan.
"Kita sepakat dengan kondisi Pekanbaru saat ini berasap, maka ditetapkan status siaga darurat asap, provinsi malah sudah sejak 19 Februari lalu," kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer.
Kualitas udara Pekanbaru yang memburuk, dan sesuai laporan BPBD dan BMKG dimana situasi panas masih akan berlangsung hingga Oktober. Kemudian sejalan dengan status siaga oleh Provinsi Riau yang sudah belaku 19 Februari sampai Oktober nanti, maka Pekanbaru perlu menetapkan status siaga yang bertujuan agar penanganan dampak asap tersebut bisa menyeluruh, bersama, dan sistematis.
Baca juga: Kemenkes imbau masyarakat terdampak asap karhutla hindari keluar ruangan
"Dengan status siaga ini maka semua pihak baik pemerintah, masyarakat secara kebersamaan ikut terlibat dalam penanggulangan bahkan pengawasan kalau ada kebakaran. Selain tentunya pembiayaan bisa juga didapat baik lewat pemanfaatan anggaran darurat daerah maupun pusat," ujar Sekda.
Berita Terkait
Muhammadiyah: Idul Adha 1445 Hijriah ditetapkan jatuh pada 17 Juni 2024
Sabtu, 20 Januari 2024 22:37 Wib
Harga daging di Pasar Gudang Lelang stabil pasca Hari Raya Idul Adha
Kamis, 13 Juli 2023 11:09 Wib
106.846 wisatawan ke Gunungkidul saat libur Idul Adha
Senin, 3 Juli 2023 10:26 Wib
PLN UID Lampung salurkan ratusan paket daging kurban
Minggu, 2 Juli 2023 17:43 Wib
Arus balik kendaraan pemudik melintasi tol Lampung
Minggu, 2 Juli 2023 16:23 Wib
ASDP sebut puncak arus balik Idul Adha 1444 Hijriah di Pelabuhan Bakauheni pada Minggu
Minggu, 2 Juli 2023 10:28 Wib
ASDP Bakauheni catat jumlah penumpang terus meningkat pada H+3 Idul Adha
Minggu, 2 Juli 2023 10:09 Wib
Mobilitas masyarakat di libur Idul Adha di Lampung terkendali
Minggu, 2 Juli 2023 5:20 Wib