Balai Karantina Bandarlampung pastikan hewan kurban aman

id balai karantin bandarlampung, hewan kurban, jumlah ternak lampung

Balai Karantina Bandarlampung pastikan hewan kurban aman

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung, Muh Jumadhi (Antara Lampung/Agus Wira Sukarta)

Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung memastikan pengiriman hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah aman.

"Permintaan dan pengiriman hewan kurban menjelang Idul Adha selalu meningkat di berbagai daerah setiap tahunnya. Demikian juga yang terjadi di Provinsi Lampung," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung, Muh Jumadhi, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Jumat (9/8).

Ia menyebutkan, menyikapi tren peningkatan frekuensi dan volume hewan besar dan hewan kecil dalam rangka menyuplai kebutuhan hewan kurban, karantina selalu memberikan pelayanan prima untuk memastikan sehat.

Ia menjelaskan, petugas karantina melakukan pemeriksaan dokumen, fisik, dan pengujian RBT dan elisa untuk memastikan ternak sehat dan bebas brucellosis.

"Hewan dalam aspek pencegahan penyebaran penyakit hewan karantina (HPHK) yang menjadi tugas pokok dan fungsi karantina. Karantina juga memastikan agar hewan yang dikirim dalam kondisi sehat fisik sampai daerah tujuan, sehingga layak untuk dijadikan hewan kurban," ujarnya.

Seperti diketahui, Lampung merupakan salah satu lumbung ternak besar terbesar di Indonesia sekaligus sebagai daerah penyangga bagi daerah DKI Jakarta dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan ternak potong/daging masyarakat dan hewan kurban, termasuk juga untuk kebutuhan beberapa Provinsi di Sumatera.

Berdasarkan data buku statistik peternakan tahun 2018, populasi dan sebaran ternak besar di 13 kabupaten dan dua kota di Provinsi Lampung mencapai 704.656 ekor yang terdiri dari ternak potong (679.795 ekor), sapi perah (444 ekor) dan kerbau (24.417 ekor).

Sedangkan ternak kecil mencapai 1.502.689 ekor yang terdiri dari Kambing (1.386.009 ekor), Domba (73.083 ekor) dan Babi (43.597 ekor).

Menurut data yang tercatat dalam laporan harian aplikasi E_Qvet dan IQFast seluruh wilker pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung, pengiriman ternak besar (sapi) tahun 2018 sebanyak 112.350 ekor dengan tujuan Pulau Jawa, sedangkan tujuan Pulau Belitung mencapai 544 ekor dan untuk ternak kecil sebanyak 92.475 ekor tujuan Pulau Jawa dan 1.207 ekor tujuan Pulau Belitung.

Hingga Agustus 2019 pengeluaran sapi, kambing dan domba pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung dengan tujuan Belitung telah mencapai angka 319 ekor untuk sapi dan 1.485 ekor untuk kambing.

Sedangkan pengeluaran melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni telah mencapai 63.948 ekor sapi, 96.428 ekor kambing dan 5.335 ekor domba dengan tujuan beberapa kota di Pulau Jawa.

Rata-rata pengeluaran per bulan tahun 2018 melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni berjumlah kurang lebih 9.300 an ekor untuk sapi, 7.400 an ekor kambing.

Pada tahun 2019 sampai dengan bulan Juni, berdasarkan data pada IQFast pengeluaran sapi rata-rata per bulan mencapai 10.600 an ekor dan kambing mencapai 16.000 an ekor. Meningkatnya pengeluaran sapi dan kambing ini juga dipicu salah satunya oleh permintaan hewan kurban untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.

"Sinergitas lintas sektoral dan komunitas lingkup pelabuhan siap melindungi Provinsi Lampung dari ancaman penyakit hewan dan tumbuhan karantina," kata Jumadhi.