Asap di Siak masih di bawah ambang batas

id asap siak, karhutla siak,bupati siak

Asap di Siak masih di bawah ambang batas

Kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Riau terlihat di kawasan Sungai Siak, Riau, Selasa. (30/7/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pras.

Siak, Riau (ANTARA) - Bupati Siak, Riau Alfedri mengungkapkan bahwa kondisi kabut asap di wilayahnya masih di bawah ambang batas sehingga belum perlu meliburkan kegiatan sekolah.

"Artinya kalau sampai harus meliburkan sekolah, kita belum. Belum ambang membahayakan," kata Alfedri usai menghadiri sidang Paripurna DPRD Siak, di Siak, Jumat.

Ia mengatakan, asap yang ada di Siak merupakan kiriman asap dari Kabupaten Pelalawan, meskipun diakuinya di Siak juga ada kebakaran lahan.

Terkait imbauan kepada masyarakat, lanjutnya, harus melihat dulu keadaan di luar rumah. Jika berasap tebal dia menilai adalah suatu keharusan untuk mengenakan masker.

"Tengok kalau asapnya tebal kita mengharuskan pakai masker untuk jaga kesehatan, nanti bisa banyak pula yang sakit infeksi saluran pernafasan akut. Itu untuk mencegahlah," ujarnya

Ia mengatakan,  Siak tidak memiliki alat pengukur Indeks Kualitas Pencemaran Udara (ISPU) karena yang ada merupakan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan demikian pihaknya telah mengusulkan alat yang baru.

Terkait karhutla di Siak, katanya, ada sekitar 50 hektare lahan terbakar. Di antaranya di Kecamatan Koto Gasib, Mempura dan Dayun serta juga di lokasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Sabak Auh.

"Di cagar biosfer ada sedikit, tapi lebih banyak yang di Kabupaten Bengkalis," imbuhnya.

Kebakaran tersebut sebagian besar berasal dari  lahan  masyarakat, ujarnya.

"Ada juga PT Wahana Subur Sawit Indah yang terbakar perkebunan plasmanya di Koto Gasib serta di Dayun," katanya.