Warga Gunung Kidul lakukan gerakan tanam di seribu polibag

id Gerakan tanaman,Gunung Kidul

Warga Gunung Kidul lakukan gerakan tanam di seribu polibag

Masyarakat di Desa Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan gerakan tanaman aneka sayuran dan tanaman obak keluarga seribu polibag. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Masyarakat di Desa Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan gerakan tanaman aneka sayuran dan tanaman obat keluarga pada seribu polibag dalam rangka mendukung konsumsi pangan lokal dan mewujudkan kemandirian pangan.

Ketua Kelompok Wanita Tani Merdeka Makmur Supartini di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan seluruh pekarangan rumah warga di Dusun Gading VI harus berdaya guna mendukung konsumsi pangan lokal.

Masyarakat menanam menggunakan seribu polibag ditanami beragam jenis sayuran seperti bawang merah, kangkung, cabai, tomat, kacang-kacangan, umbi-umbian, jahe, kencur, dan beragam buah-buahan sebagai usaha produktif KWT.

"Gerakan awal ini seribu polibag dan akan terus berlanjut dan semakin banyak lagi," kata Supartini.

Ia mengatakan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk kegiatan produktif menanam ragam jenis sayuran dan toga merupakan bagian dari gerakan kemandian pangan. Menurutnya, selain dapat mengurangi perilaku konsumtif juga bernilai ekonomis.

"Kalau ketersediaan sayuran bisa berjalan, tiap keluarga di Dusun Gading VI ini bisa hemat Rp400.000 tiap bulan. Syukur kalau nanti hasilnya bisa melimpah bisa terjual menjadi tambahan pendapatan keluarga,” katanya.

Selain itu, KWT Merdeka Makmur juga memiliki demplot yang menjadi pusat pelatihan bersama yang telah berjalan dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Playen, dan dua mitra pendamping yakni relawan Lembaga Pendamping Usaha Buruh Tani Nelayan (LPUBTN) Wilayah Gunungkidul, dan Gereja Kristen Jawa Rayon 5 Gunung Kidul.

Dukuh Gading VI Sugiyana mengatakan wilayahnya memiliki potensi yang mendukung untuk mendukung program pemerintah mewujudkan kemandirian pangan lokal. Gerakan menanam aneka sayuran pada seribu polibag bukanlah gerakan dadakan.

Untuk beberapa jenis sayuran seperti cabai, tomat, terung, kangkung, masyarakatnya sudah merasakan manfaat.

"Saat ini warganya mulai tergerak mengembangkan sektor perikanan dengan menginisiasi pembuatan kolam di pekarangan rumah dan menyatu dengan gerakan tanam sayuran," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto menyambut baik respon masyarakat dan sejumlah pihak dalam berpartisipasi mewujudkan kemandirian pangan di Gunung Kidul.

"Kami bangga semakin banyak masyarakat sadar akan pangan lokal ini. Gunung Kidul memang menjadi gudangnya," katanya.