Kabul (ANTARA) - Taliban pada Sabtu mengatakan tidak akan menggelar pembicaraan langsung dengan pemerintah Afghanistan sekaligus membantah pernyataan menteri senior soal rencana pembicaraan seperti itu dalam dua pekan ke depan, kata pejabat Taliban.
Menteri Negara Urusan Perdamaian Afghanistan, Abdul Salam Rahimi, pada Sabtu menuturkan ia berharap bahwa pembicaraan langsung dengan Taliban dapat digelar dua pekan mendatang di salah satu negara Eropa yang dirahasiakan. Pemerintah akan diwakili oleh delegasi yang beranggotakan 15 orang, kata dia.
Namun, juru bicara Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, membantah hal itu dengan mengatakan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan hanya akan terjadi setelah ada kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai penarikan pasukan mereka.
"Pembicaraan intraAfghanistan hanya akan dimulai setelah penarikan pasukan asing diumumkan," kata Shaheen.
Utusan khusus AS untuk perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan seusai Rahimi mengumumkan bahwa pembicaraan antara Taliban dan Afghanistan akan terjadi setelah AS "menyimpulkan kesepakatannya sendiri" dengan Taliban.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib