Pertamina mengerahkan lima "Giant Octopus" sedot tumpahan minyak

id tumpahan minyak ,pertamina,tumpahan minyak pertamina,giant octopus

Pertamina mengerahkan lima "Giant Octopus" sedot tumpahan minyak

Illustrasi: Petugas PT Pertamina menghisap tumpahan minyak di area 'oil boom' menggunakan 'oil spiller' dalam 'exercise International Ships and Port Facility Security (ISPS) Code, Fire Fighting (FF) & Oil Spill Recovery (OSR) Tier-1' di Terminal Khusus Migas Pertamina Marine Region VI Refinery Unit V Balikpapan (ANTARA/Ponte)

Jakarta (ANTARA) - Pertamina terus mengintensifkan penanganan operasi pasca-peristiwa tumpahan minyak (oil spill) di sekitar anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ dengan memasang 5 (lima) unit Giant Octopus Skimmer dan membentang 5 x 400 meter Static Oil Boom di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang Jawa Barat.

Strategi ini dinilai terbukti efektif untuk saat ini. Static Oil Boom mampu menahan penyebaran, sedangkan Giant Octopus Skimmer digunakan untuk mengangkat tumpahan minyak yang tertampung di Static Oil Boom tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa Static Oil Boom ditempatkan di sekitar anjungan YY yang diindikasikan terdapat sumber utama keluarnya minyak mentah sehingga dapat mengisolasi minyak tersebut agar tidak melebar kemana-mana di lautan.

"Pertamina juga menurunkan 5 Giant Octopus Skimmer yang dapat menyedot oil spill dengan kecepatan tinggi,” ujarnya. Alat ini dinilai mampu mengangkat minyak dengan kecepatan sekitar 250.000 liter per jam. Selanjutnya tumpahan dipompa ke kapal-kapal untuk penampungan sementara.

“Pertamina terus berupaya maksimal menangani tumpahan minyak dengan menerjunkan berbagai peralatan dan metode sesuai standar di industri migas,” imbuh Fajriyah.

Selain penggunaan Static Oil Boom dan Giant Octopus Skimmer, Pertamina juga tetap menyiagakan puluhan kapal yang membentangkan Dynamic Oil Boom secara berlapis, sehingga mengurangi potensi tumpahan minyak yang tidak tertangkap dan terbawa arus sampai ke pesisir pantai.

Selama dua pekan penanganan peristiwa tersebut, Pertamina telah memobilisasi dan menyiagakan 32 kapal untuk oil spill combat, patroli, dan standby firefighting.

Pertamina juga mengerahkan drone untuk memonitor formasi Oil Boom dan pergerakan kapal, sehingga posisinya tepat dalam menghadang tumpahan minyak. Khusus penanganan gas yang keluar dari anjungan YY tersebut, Pertamina terus melakukan spray dengan 2 Anchor Handling Tug Supply (AHTS).

Untuk penanganan di pesisir pantai, Pertamina juga telah memasang oil boom di muara sungai dan jaring ikan untuk menjaga tumpahan minyak agar tidak masuk ke pinggir pantai. Sebanyak 800 orang serta lebih dari 100 prajurit TNI juga dilibatkan dalam pembersihan ceceran minyak di pantai.

“Pertamina mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama membersihkan ceceran minyak baik di lautan maupun di pantai,” kata Fajriyah.