London (ANTARA) - Boris Johnson pada Selasa dipilih sebagai Perdana Menteri Inggris dan sebagai pemimpin partai Konservatif, setelah mengalahkan pesaing utamanya Jeremy Hunt.
Johnson meraih 92.153 suara dari anggota Partai Tory, dan mengalahkan Hunt --yang mengantongi 46.656 suara, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Johnson dipandang banyak pihak akan menang.
Mantan menteri luar negeri yang kontroversial tersebut telah menghadapi sejumlah pesaing, termasuk Menteri Dalam Negeri Sajid Javid, Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove, mantan Menteri Negara bagi Pekerjaan dan Pensiun Esther Mcvey, dan mantan pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat Andrea Leadsome sebelum dipilih menjadi Perdana Menteri.
Anggota partai Tory, yang berjumlah 160.000, memberi suara buat perdana menteri baru pada Senin, puncak dari persaingan tujuh-pekan antara Johnson dan Hunt.
Namun perdana menteri baru tersebut akan menghadapi perjuangan berat dalam menemukan penyelesaian bagi krisis nasional dipicu oleh Brexit. Dengan mayoritas tipis di Parlemen, pemimpin baru Tory itu akan menghadapi kesulitan besar untuk menggolkan peraturan, apalagi kesepakatan baru Brexit, yang akan menghadapi banding dari semua partai oposisi, termasuk Buruh.
Berita Terkait
Tottenham dikalahkan Wolves 1-2
Minggu, 12 November 2023 5:45 Wib
Tayang 23 Desember, Netflix rilis cuplikan terbaru "Glass Onion: A Knives Out Mystery"
Selasa, 8 November 2022 10:55 Wib
Politisi Rusia: Boris Johnson, si "badut dungu" itu akhirnya tumbang
Kamis, 7 Juli 2022 21:21 Wib
Boris Johnson undurkan diri sebagai PM Inggris
Kamis, 7 Juli 2022 19:43 Wib
Indonesia dan Inggris sepakat perkuat kerja sama bidang EBT
Selasa, 28 Juni 2022 5:23 Wib
Basket 3x3 Indonesia awali SEA Games 2021 hadapi Singapura
Jumat, 13 Mei 2022 5:36 Wib
Tunisia stop penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson
Selasa, 10 Mei 2022 20:37 Wib
Sepanjang 2021, ONE Championship bersaing dengan NBA soal viewership
Selasa, 26 April 2022 21:18 Wib