Lampung Timur (ANTARA) - Seekor harimau sumatera jantan ditaksir berumur lima tahun yang kaki kanan depan terluka akibat terjerat seling pemburu liar, terpaksa diamputasi karena luka pada kaki hewan buas itu membusuk.
LSM Wildlife Conservation Society (WCS) adalah yang pertama kali menemukan harimau sumatera ini terkena jerat sewaktu tim patroli WCS sedang melakukan patroli dalam hutan TNBBS, kata Kepala Seksi Wilayah III Lampung Balai Konservasi Sumberdaya Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Hifzon Zawahiri saat dihubungi dari Lampung Timur, Rabu.
"Tim WCS yang pertama kali menemukannya, saat tim WCS berpatroli. Mereka mendengar auman suara harimau, lalu mereka mencari suara auman itu, ternyata harimau terkena jerat di kakinya," katanya.
Selanjutnya, tim WCS mengabarkan ke TNBBS dan BKSDA agar dilakukan tundakan penyelamatan.
"Kemudian kami mengirim tim bersama dua dokter hewan ke lokasi, kemudian dilakukan pembiusan untuk melepaskan kaki kanan depan harimau yang terkena jerat seling," ujarnya.
Lalu harimau tersebut dievakuasi dan diputuskan dibawa ke Lembaga Konservasi Lembah Hijau di Kota Bandarlampung.
Hifzon menerangkan, di Lembah Hijau setelah dua hari harimau ini diberi makanan dan pengamatan, baru diberikan tindakan medis yang diputuskan oleh dokter hewan yang menanganinya. yakni mengamputasi kaki hewan tersebut.
"Ternyata harus diamputasi, karena kakinya membusuk, tulangnya sampai kelihatan sehingga dilakukan amputasi oleh dokter kita," ujarnya.
Menurut dia, setelah amputasi, harimau ini diberi perawatan baik suntikan, obat, vitamin dan makanan hati sapi.
"Dan sampai dengan hari ini, kondisi harimau itu baik dan porsi makannya terlihat stabil," jelasnya.
Tapi harimau diisolasi ketat, jauh dari jangkauan manusia.
"Kalau lihat manusia, dia jadi agresif, kita takut dia refleks dan kakinya berdarah dan infeksi," jelasnya.
Dia menyatakan, harimau tersebut masih dalam pemantauan tim dokter hewan.
Diprediksi oleh dokter, luka kakinya bisa kering dan sembuh paling cepat tiga bulan dan paling lama enam bulan.
Dia mengatakan belum mengetahui langkah ke depannya setelah harimau ini sembuh, apakah satwa dilindungi tersebut akan dilepas liar ke habitat aslinya atau ditangkarkan.
"Nanti tim ini yang mengkaji apakah dilepas liar atau tidak," tutupnya.
Berita Terkait
BB KSDA Riau: Pekerja jangan tidur di barak usai serangan harimau
Senin, 18 Maret 2024 23:58 Wib
Dishut Lampung sebut pencarian harimau sumatera masih terus berlangsung
Senin, 18 Maret 2024 17:29 Wib
Dishut Lampung: Kesadaran jaga wilayah konservasi mengatasi konflik satwa
Senin, 18 Maret 2024 15:57 Wib
Pemprov Lampung beri bantuan ke Satgas Penanggulangan Konflik Satwa
Jumat, 15 Maret 2024 12:48 Wib
Dinsos Lampung ajukan beri santunan bagi korban terkaman harimau
Jumat, 15 Maret 2024 11:09 Wib
Penjabat Bupati Lampung Barat beri santunan ke korban serangan harimau
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib
Kapolres Lampung Barat harap Tim Rescue Harimau dari TSI tangkap harimau di Suoh
Kamis, 14 Maret 2024 14:02 Wib
BKSDA segera evakuasi harimau di Suoh Lampung Barat
Rabu, 13 Maret 2024 16:27 Wib