Manila, Filipina (ANTARA) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Jumat mengecam Islandia karena memelopori resolusi PBB untuk menyelidiki perang berdarahnya melawan narkotika.
Ia mengatakan Islandia adalah negara yang seluruhnya es, dan tidak memahami masalah di Filipina.
"Apa masalahnya dengan Islandia? --Hanya es. Itu masalah kalian. Kalian memiliki terlalu banyak es dan tak ada siang yang cerah dan malam di sana," kata Duterte dalam pidato bertele-tele.
"Jadi kalian bisa mengerti mengapa tak ada kejahatan, tak ada polisi juga, dan mereka cuma pergi makan es," kata Duterte, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.
Resolusi mengenai Filipina, yang dipelopori oleh Islandia, disahkan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Kamis dengan suara dari 18 negara mendukung, dan 14 menentang, sementara 15 abstein.
Jumlah pasti korban tewas dalam perang Duterte melawan narkotika tak mungkin diabsahkan secara independen. Polisi mengatakan mereka telah menewaskan 6.600 orang yang "bersenjata dan melawan" selama upaya penangkapan mereka, tapi para pegiat mengatakan secara keseluruhan mungkin sebanyak 27.000 orang tewas berkaitan dengan perang melawan narkotika.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Presiden Duterte tak akan minta maaf atas kematian dalam perang antinarkoba
Rabu, 5 Januari 2022 11:25 Wib
Presiden Filipina nyatakan mundur dari politik
Sabtu, 2 Oktober 2021 16:54 Wib
Tentang Presiden Duterte, petinju Manny Pacquiao tergusur
Sabtu, 17 Juli 2021 23:05 Wib
Presiden Filipina ancam jebloskan ke penjara warga yang tolak divaksin
Rabu, 23 Juni 2021 6:17 Wib
Duterte tegaskan tak akan tarik kapal-kapal Filipina dari LCS
Sabtu, 15 Mei 2021 6:15 Wib
Duterte lagi-lagi ancam akan bunuh pengedar narkoba
Sabtu, 6 Juni 2020 5:31 Wib
Filipina perpanjang masa karantina hingga pertengahan Mei
Senin, 11 Mei 2020 12:12 Wib
Duterte: Pelanggar karantina wilayah di Filipina, "Tembak saja!"
Kamis, 2 April 2020 13:48 Wib