Saksi ungkap sering diminta komunikasi dengan pemenang proyek

Bandarlampung (ANTARA) - Saksi Lutfi Mediansyah yang dihadirkan dalam sidang "fee" proyek Dinas PUPR Kabupaten Mesuji mengaku sering diminta oleh Wawan Suhendra selaku Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk berkomunikasi dengan pemenang proyek, salah satunya Kardinal (terpidana yang telah diputus).

"Saya sering diminta oleh Wawan bahwa nanti akan dihubungi oleh beberapa rekanan yang di gadang-gadang akan memenangi proyek di Kabupaten Mesuji," katanya dalam persidangan fee proyek Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Lampung, Senin malam.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Subari Kurniawan menghadirkan sebanyak delapan saksi dalam sidang lanjutan atas perkara fee proyek di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, salah satunya Lutfi Mediansyah. 
 
Dalam sidang tersebut Lutfi mengaku selain kepada Kardinal, arahan itu juga untuk menemui yang lainnya seperti Rizon, Maidar yang merupakan orang dekat Bupati Mesuji dan Rodi.

"Nah mereka-mereka inilah yang menemui saya," kata dia.

Dia menambahkan, dalam APBD Murni tahun 2018 ada sekitar 12 paket pekerjaan dan sudah ada nama-nama calon rekanan yang telah diberikan oleh Wawan kepadanya.

"Dari 12 paket itu beberapa rekanan itu mendapatkan paket proyek lebih dari satu. Arahannya dari Wawan dan mereka menemui saya," kata dia lagi.

Delapan saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan itu, yakni Lutfi Mediansyah sebagai Kepala Seksi Operasional Bina Marga Dinas PUPR Mesuji, Nyoman Nobel sebagai Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mesuji, Made Lois Ravon anggota Pokja Kontruksi Dinas PUPR Mesuji, dan Tasuri Kepala SDA Dinas PUPR Mesuji.

Empat saksi lainnya, yakni Kuntadi sebagai Ketua Pokja Kontruksi Dinas PUPR Mesuji, Lalu Rahmi Pratiwi Kassubag Perencanaan PUPR Mesuji, Agnasius Sahrizal Kasi Pengendalian PUPR Mesuji, dan Daruf Mahfud Kepala Bidang Peralatan Dinas PUPR Mesuji," kata dia.