Peternakan Waluyo produksi telur herbal 2,7 ton per hari

id Peternak ayam di Lampung Timur, capai ribuan untuk produksi, telur herbal

Peternakan Waluyo produksi telur herbal 2,7 ton per hari

Kusno Waluyo pemilik peternak telur ayam herbal di Desa Toto Projo, kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung saat menunjukan warna kuning telur herbal (Antaralampung.com/Damiri)

Bandarlampung (ANTARA) - Kusno Waluyo, seorang peternak telur ayam herbal di Desa Toto Projo, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, mengatakan bahwa peternakannya mampu memproduksi telur hingga 2,7 ton dalam sehari.

"2,7 ton itu dari populasi ternak sebanyak 60 ribu ekor," kata dia di Lampung Timur, Kamis.

Dia melanjutkan,  untuk populasi yang mencapai sebanyak 60 ribu ekor ayam ras petelur jenis Broiler itu, dia harus menyediakan lahan seluas 12 hektare yang terpakai untuk 17 kandang dan satu gudang telur.

Dari sebanyak 17 kandang ayam tersebut masing-masing memiliki luas kandang seluas 8x114 meter. Masing-masing kandang itu juga terdapat ayam yang siap bertelur sebanyak 6.000 ekor.

"Kita memiliki sebanyak 110 pegawai yang mengurus mulai dari proses bertelur hingga sesudah bertelur yang akan dipindahkan ke gudang telur," kata dia.

Dia menambahkan untuk telur sendiri sementara masih dipasarkan di daerah Lampung dengan selisih harga per eceran mencapai sebesar Rp2.000 dari telur biasanya.Baca juga: Peternak ayam di Lampung produksi 200 ton telur per hari

"Sementara masih dipasarkan di Lampung tapi saya berharap ke depan bisa memenuhi kebutuhan hingga ke luar daerah Lampung," kata dia.

Sesekali ayam  terkena penyakit akibat daya tahan tubuh ayam sendiri yang menyebabkan mudah terserang penyakit. Namun dirinya mempunyai cara jitu untuk mengatasinya dengan berbagai obat-obatan.

"Sebelum pemerintah membatasi antibiotik kita sering berikan setiap hari. Namun saat ini kita mempunyai obat sendiri yang kita beli mulai harga Rp40 ribu hingga Rp135 ribu per 20 gram," kata dia lagi.

Waluyo menambahkan bahwa  telur herbal sendiri bebas dari bahan antibiotik kimia dan rekayasa genetika mulai dari pengembangbiakan sejak dari benih, lingkungan, hingga pengemasan. Selama proses pemeliharaannya, ayam petelur juga sering diberikan ramuan herbal agar terlihat sehat.

"Kita mempunyai sendiri lokasi penyimpanan ramuan herbal yang kita kelola. Telur herbal ini mengandung antioksidan tinggi, kolesterol rendah, tidak memicu alergi, bebas salmonella atau aman apabila ingin dimasak setengah matang, dan tidak berbau amis. Yang terpenting adalah warna kuning telur terlihat tua yang menandakan bahwa telur itu bagus," katanya.Baca juga: PPN ingin jadikan Lampung sebagai zona kompartemen bebas AI