Peternak ayam di Lampung produksi 200 ton telur per hari

id Ketua PPN Lampung, ungkap peternak telur produksi, mencapai 200 ton

Peternak ayam di Lampung produksi 200 ton telur per hari

Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Lampung, Jenni Soelistiani saat menjelaskan produksi telur di Lampung Timur (Antaralampung.com/Damiri)

Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Lampung, Jenni Soelistiani mengungkapkan bahwa Lampung  memproduksi telur dalam sehari mencapai 200 ton.

"Dari 200 ton itu, sebanyak 20 persen dipasarkan ke Jakarta," kata dia di Lampung Timur, Kamis.

Jenni melanjutkan, jumlah usaha peternak petelur di Lampung sendiri mencapai kurang lebih sebanyak 1.000 peternak dengan populasi ternak sebanyak 4 juta ekor. 

"Dari 1.000 peternak Lampung, yang aktif dalam asosiasi PPN baru mencapai 100," katanya.

"Sementara ini peternakan ayam petelur telah menyebar di delapan kabupaten dan populasi terbanyak berada di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Selatan," kata dia.Baca juga: FAO-Antara beri pembekalan pada media soal zoonosis di Indonesia

Dalam kurun waktu satu tahun ini pihaknya terus melakukan pembenahan dalam penguatan internal, pertemuan rutin, diklat, dan kerjasama dari produksi pemasaran baik antar-anggota maupun mitra publik.

Selain itu PPN juga selalu terlibat dalam kegiatan pasar murah bersama Satgas pangan dari Dinas Perdagangan dan Dinas Pertahanan Pangan di berbagai daerah di Lampung.

"Hadirnya PPN Lampung sebagai asosiasi peternak petelur memberi harapan bagi kami untuk menjadikan PPN Lampung sebagai rumah bersama dan berjuang bersama untuk hidup sebagai peternak," kata dia.

Dia menambahkan sejak bulan Oktober tahun 2018 PPN sendiri telah bekerja sama dengan FAO dan pemerintah baik dari Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan provinsi maupun kabupaten.

"Kita sudah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka antibiotik sedunia di Kota Metro, pelatihan dan sosialisasi bagi peternak, pendampingan implementasi pada 14 peternak layer, dan pembinaan dinas provinsi dan kabupaten untuk sertifikasi layer," katanya.

"Kegiatan ini didukung penuh oleh Universitas Lampung dan semua perusahaan perunggasan yang ada di Lampung," tambahnya.Baca juga: USAID-FAO tingkatkan kesadaran ancaman tentang penyakit hewan ke manusia