Jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2019 turun 65 persen

id Refdi andri,Tol trans jawa,Operasi ketupat 2019,Mudik lebaran

Jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2019 turun 65 persen

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Mudah-mudahan dengan laka lantas yang turun mendekati 65 persen dibandingkan dengan tahun lalu, termasuk yang luka berat dan luka ringan, jadi acuan kami untuk bekerja lebih keras lagi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2019 turun sebesar 65 persen, bila dibandingkan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2018.

Pada Operasi Ketupat 2018, kecelakaan lalu lintas mencapai 1.593 kejadian. Di 2019, jumlah kecelakaan lalu lintas turun drastis ke 560 kejadian atau turun 65 persen.

Adapun korban meninggal dunia pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2018 ada sebanyak 358 orang. Sementara selama Ops Ketupat 2019 ada 133 orang korban meninggal atau turun 63 persen.

"Mudah-mudahan dengan laka lantas yang turun mendekati 65 persen dibandingkan dengan tahun lalu, termasuk yang luka berat dan luka ringan, jadi acuan kami untuk bekerja lebih keras lagi," kata Irjen Refdi dalam acara Evaluasi Akhir Operasi Ketupat 2019, di Jakarta, Selasa.

Dalam evaluasi tersebut Refdi melakukan konferensi video dengan para direktur lalu lintas polda se-Indonesia.

Refdi menyebut, selain karena sistem satu arah atau one way di Tol Trans Jawa, kelancaran saat arus mudik pada Operasi Ketupat 2019 disebabkan rentang waktu pada arus mudik cukup lama sehingga kepulangan pemudik ke kampung halaman terbagi-bagi.

"Saat mudik, rentang waktunya panjang, ada delapan hingga sembilan hari," katanya.

Namun terjadi kepadatan di beberapa titik saat arus balik meski dilakukan sistem one way di Tol Trans Jawa. Hal itu karena rentang waktu arus balik singkat yakni 7 Juni hingga 9 Juni 2019. Dengan demikian pemudik secara bersamaan berbondong-bondong kembali ke Jakarta.

"Saat arus balik, rentang waktunya singkat. 7, 8 dan 9 Juni, karena 10 Juni sudah masuk kerja. Inilah yang menjadi perhatian kami. Mudah-mudahan di tahun depan, ada keseimbangan pergerakan (arus pemudik) baik dari sisi rentang waktu dan jumlah kendaraan," katanya.

Kedepan, kata Refdi, penyelenggaraan Operasi Ketupat harus lebih baik lagi.

Pihaknya pun berkomitmen untuk mewujudkan lalu lintas tanpa kecelakaan atau zero accident pada Operasi Lilin maupun Operasi Ketupat mendatang.

"Semestinya laka lantas tidak terjadi. Semestinya tidak ada korban, apalagi korban meninggal," katanya.

Operasi Ketupat 2019 digelar pada 29 Mei hingga 10 Juni 2019. Tak hanya kerja Polri semata, keberhasilan operasi tersebut merupakan hasil kerja keras sejumlah pemangku kepentingan diantaranya Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jasa Raharja, Jasa Marga, Bina Marga serta pengelola rest area Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera.