Gubernur Lampung targetkan PAD Rp12 triliun per tahun

id gubernur lampung, arinal djunaidi, bapenda lampung, target pad

Gubernur Lampung targetkan PAD Rp12 triliun per tahun

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat mengunjungi kantor Bapenda Provinsi Lampung (Antara Lampung/HO)

Ke depan saya ingin kita tingkatkan PAD kita, maka dari itu berikan masukan kepada pemprov agar bisa membantu meningkatkan PAD yang semula Rp400 miliar per tahun, kita tingkatkan menjadi Rpi12 triliun per tahun
Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) setempat sebesar Rp12 triliun per tahun.

"Ke depan saya ingin kita tingkatkan PAD kita, maka dari itu berikan masukan kepada pemprov agar bisa membantu meningkatkan PAD yang semula Rp400 miliar per tahun, kita tingkatkan menjadi Rpi12 triliun per tahun," kata Arinal di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Lampung di Bandarlampung, Selasa.

Capaian target itu, menurut dia, bukan hanya tugas pegawai Bapenda, namun ini adalah tanggung jawab gubernur.

Karena itu, Bapenda harus profesional karena keseimbangan antara program dan kesiapan program akan menentukan tingkat inflasi suatu daerah.

Arinal mengatakan Pemprov Lampung berharap banyak dengan Bapenda sebagai organisasi profesional yang berurusan dengan PAD

"Pegawai Bapenda harus menunjukkan kinerja yang baik untuk mendapatkan PAD yang tinggi, dan mulai hari ini bersama sama kuasai dan kenali medan tugas sehingga tugas bisa berjalan dengan baik. Kalian sudah mendapatkan insentif yang tinggi , untuk itu kinerja juga harus lebih bagus dibanding yang lain, serta harus ikhlas dalam pengabdian dan jujur dalam tindakan sehari hari dalam menjalankan tugas," pintanya.

Arinal juga menginginkan Pemerintah Provinsi meningkatkan ekonomi kreatif bukan hanya mengandalkan APBD untuk meningkatkan pendapatan daerah demi kesejahteraan.

Arinal juga meminta seluruh ASN untuk berhati-hati mengemban dan menjalankan tugas dan jabatan. "Jabatan adalah wilayah kekuasaan, apabila keliru melakukan tata kelolanya itu merupakan awal dari keserakahan. Orang pandai pasti pintar tapi orang pintar belum tentu pandai, oleh karena itu jadilah pandai," tambahnya.