Warga korban bencana pergerakan tanah akan direlokasi

id lebak

Warga korban bencana pergerakan tanah akan direlokasi

Warga korban pergerakan tanah di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak sejak satu bulan terakhir tinggal di pengungsian tenda milik BPBD

Lebak (ANTARA) - Warga Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten yang terdampak bencana pergerakan tanah diminta bersabar untuk direlokasikan ke daerah yang aman dan terbebas dari ancaman bencana alam.

"Kami berharap warga korban bencana alam dalam waktu dekat bisa ditangani dengan baik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi, Minggu.

BPBD Kabupaten Lebak telah mendirikan dua tenda pengungsian untuk menampung masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Jampang Cikuning, Kecamatan Cimarga.

Pemerintah daerah kini mencari jalan keluar untuk penanganan warga korban bencana pergerakan tanah, sebab warga sudah sejak satu bulan terakhir tinggal di tenda pengungsian.

Saat ini, BPBD Lebak menawarkan beberapa opsi kepada warga di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga yang terdampak bencana alam,  di antaranya pemerintah daerah memberikan lahan seluas satu hektare untuk relokasi.

Namun, kqatanya, lahan seluas 1 hektare itu berdasarkan penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Bandung berada di zona merah.

Opsi lainnya, BPBD Lebak juga mencari lahan yang lokasinya aman dari ancaman bencana alam dan mengimbau masyarakat yang tinggal di lokasi bencana agar membangun rumah tahan gempa sesuai kaedah-kaedah konstruksi tahan gempa dan pemerintah daerah memberikan dana stimulan kepada warga korban bencana pergerakan tanah.

"Kami berharap opsi yang ditawarkan itu apa saja yang diterima masyarakat yang terdampak bencana alam," katanya.

Menurut dia, BPBD menetapkan status tanggap darurat bencana pergerakan tanah selama dua bulan terhitung 6 Mei sampai 4 Juli 2019.

Dampak bencana pergerakan tanah juga menimbulkan kerusakan rumah dan tempat ibadah sebanyak 118 unit dan 44 unit di antaranya mengalami rusak berat dan 22 unit rusak ringan.

Namun, katanya, pihaknya sejauh ini belum menerima laporan korban jiwa akibat pergerakan tanah, tetapi kerugian material diperkirakan ratusan juta rupiah.

"Kami berharap warga yang terkena pergerakan tanah secepatnya bisa direlokasi ke lokasi yang lebih aman dari ancaman bencana," katanya.