Bangka Barat akan gelar pameran foto pengasingan Soekarno

id foto soekarno,pengasingan,muntok

Bangka Barat akan gelar pameran foto pengasingan Soekarno

Pameran foto sejarah pada 2018 dihadiri sejumlah anggota keluarga pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia. (babel.antaranews.com/ Donatus DP)

Muntok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menggelar pameran foto sejarah yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah pengasingan sejumlah tokoh pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia di Muntok pada 1948-1949.

"Kami berharap melalui pameran sejarah ini mampu membangkitkan kembali ingatan masyarakat akan kandungan penting penggalan peristiwa bersejarah yang ada di daerahnya," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Selasa.

Masa pengasingan Bung Karno, Bung Hatta dan sejumlah pejuang Kemerdekaan Republik di Muntok terjadi cukup lama, pada waktu itu cukup banyak kenangan yang sempat diabadikan melalui foto.

"Foto-foto tersebut yang akan kami hadirkan dalam bentuk pameran, kami berharap sejumlah tokoh dan penggalan peristiwa yang berkaitan dengan peristiwa itu bisa menginspirasi para pengunjung, khususnya generasi muda," katanya.

Pameran foto juga dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan nilai sejarah yang ada di Muntok, khususnya yang berkaitan dengan masa pengasingan para pejuang saat diasingkan Belanda pada 22 Desember 1948 sampai 6 Juli 1949.

Pada masa itu para pejuang Kemerdekaan RI yang diasingkan di Muntok, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, Mr Mohamad Roem, AG Pringgodigdo, Agus Salim, Mr Assa'at, Soerjadi Soerjadarma, dan Ali Sastroamidjojo.

"Selain penggalan peristiwa itu, kami juga akan menampilkan sejumlah foto para tokoh lokal yang memiliki peran penting membantu para pejuang selama masa pengasingan," katanya.

Selain upaya pelestarian nilai sejarah, kegiatan itu juga sebagai upaya pemerintah dalam memberikan motivasi kepada masyarakat agar meneladani semangat nasionalisme para pendiri Republik.

Melalui kegiatan itu juga diharapkan mampu memberikan andil dalam peningkatan kunjungan wisatawan ke Bangka Barat yang selama ini sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata sejarah Provinsi Babel.*