Warga antusias beli daging beku

id daging sapi,daging beku,Stok sembako di Lampung , Pasokan kebutuhan pokok di Lampung, Idul Fitri 1440 H, Idul Fitri 1440 di Lampung, Lebaran di Lam

Warga antusias beli daging beku

Warga ramai membeli daging sapi beku yang didatangkan dari Australia (Hisar Sitanggang/Antara Lampung)

Harganya lebih murah dibandingkan di pasar. Beli dua kilogram sekitar Rp159 ribu saja
Bandarlampung (ANTARA) - Penjualan daging sapi beku yang diimpor dari Australia ternyata diminati warga Bandarlampung karena harganya jauh lebih murah dibandingkan harga daging segar dan kualitasnya pun dinilai baik.

Berdasarkan pantauan di salah satu pasar modern di Jl Antasari Bandarlampung, Selasa, gerai penjualan daging beku impor di mal itu dipadati warga yang hendak membeli daging beku, karena harganya Rp79.500/kg.

Para pengunjung terlihat membeli daging sapi beku rata-rata 2-5 kg per orang, sementara stok masih cukup banyak.

Daging beku impor itu dipotong di gerai mal tersebut dalam ukuran rata-rata satu kilogram sehingga pengunjung bisa membeli sesuai kemampuannya.

"Harganya lebih murah dibandingkan di pasar. Beli dua kilogram sekitar Rp159 ribu saja," kata Yanti, salah satu pengujung pasar modern tersebut.

Sementara itu, salah satu karyawan pasar modern menyebutkan penjualan daging beku ramai dalam seminggu terakhir, dan total penjualan sehari berkisar 2-3 ton.
 
Warga ramai membeli daging sapi beku yang didatangkan dari Australia (Hisar Sitanggang/Antara Lampung)


Sementara di pasar tradisional seperti di Pasar Gudanglelang, harga daging sapi dijual berkisar Rp120.000- Rp130.000/kg, dan stok daging sapi juga cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan warga setempat.
    
Di Lampung terdapat 11 feedloter atau usaha penggemukan sapi dengan kapasitas kandang 117.700 ekor. Sapi impor yang digemukkan di Lampung didatangkan dari Australia melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.
     
Provinsi Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat saat ini tercatat sebagai lumbung ternak nasional.