Ankara (ANTARA) - Turki mempertahankan komitmennya untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa sekalipun blok itu tidak memegang janjinya, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Kamis, sehari setelah laporan Uni Eropa mengeritik Ankara mengenai kondisi ekonomi dan kehakimannya.
Saat mengumumkan sejumlah pembaruan kehakiman, Erdogan mengatakan di Ankara bahwa mereka akan secara efektif melarang hanya bagian jejaring yang "problematik" dan bukannya memberlakukan larangan akses total, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis malam.
Wikipedia daring telah diblokir di Turki sejak 2017 berdasarkan hukum yang mengizinkan pemerintah untuk melarang jejaring yang dipandang sebagai ancaman buat keamanan nasional.
Erdogan juga mengatakan Turki tetap berkomitmen pada kebijakan "nol toleransinya" mengenai penyiksaan --dua hari setelah kelompok pengacara Ankara mengatakan lima personel Kementerian Luar Negeri melaporkan mereka telah disiksa dan diperlakukan dengan buruk di dalam tahanan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Gol Witan antar Indonesia U-23 tekuk UAE U-23
Selasa, 9 April 2024 5:56 Wib
Piala Asia: Palestina vs Uni Emirat Arab berakhir 1-1
Jumat, 19 Januari 2024 4:34 Wib
BI-Bank Sentral Uni Emirat Arab perluas kerja sama
Sabtu, 2 Desember 2023 22:53 Wib
Uni Eropa sebut Israel tak akan dapatkan perdamaian tanpa Negara Palestina
Selasa, 28 November 2023 23:54 Wib
Spanyol siap mengakui Negara Palestina meski Uni Eropa tak setuju
Sabtu, 25 November 2023 13:46 Wib
Anggota parlemen Eropa tuding UE "berkonspirasi" dengan Israel
Kamis, 23 November 2023 11:06 Wib
Tak jadi susul Messi, Andres Iniesta bakal gabung klub Uni Emirat Arab
Selasa, 8 Agustus 2023 4:48 Wib
Kemenag buka pendaftaran calon imam masjid di Uni Emirat Arab
Rabu, 26 April 2023 21:52 Wib