Hanoi (ANTARA) - Vietnam kembali memusnahkan 500.000 ekor babi selama dua pekan terakhir guna mengatasi wabah demam babi Afrika, yang sejauh ini telah memberantas 1,7 juta ekor babi atau 5 persen dari peternakan di negara tersebut, kata Kementerian Pertanian, Senin.
Daging babi menyumbang tiga perempat dari jumlah keseluruhan daging yang dikonsumsi di Vietnam, negara dengan 95 juta jiwa, tempat sebagian besar dari 30 juta babi peliharaan dikonsumsi dalam negeri.
Virus, yang pertama kali terdeteksi di negara Asia Tenggara tersebut pada Februari, menyebar hingga ke 42 dari 63 provinsi, demikian pernyataan Departemen Produksi Ternak, yang di berada di bawah naungan Kementerian Pertanian melalui situsnya.
"Wabah demam babi Afrika sangat berbahaya dan paling mahal dalam industri peternakan Vietnam," kata Menteri Pertanian Nguyen Xuan Cuong dalam satu pernyataan.
"Meski virus tersebut muncul pertama kali hampir 100 tahun yang lalu namun belum ada vaksin maupun obat-obatan yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut."
China, produsen daging babi terbesar di dunia, yang juga disandera virus tersebut, pada Jumat mengatakan pihaknya akan mulai melakukan uji klinis vaksin demam babi Afrika, yang dapat menjadi penyebab kematian bagi babi dan babi hutan, tetapi tidak berbahaya bagi manusia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dokter sebut serangan DBD kedua kali berisiko lebih berat
Rabu, 28 Februari 2024 6:07 Wib
Selama 2023, Dinkes Pesisir Barat tangani 148 kasus demam berdarah
Kamis, 11 Januari 2024 18:18 Wib
WHO : 4 miliar orang berisiko terjangkit demam berdarah
Sabtu, 23 Desember 2023 13:41 Wib
Guru Besar UI: Bakteri Wolbachia tidak menginfeksi manusia
Sabtu, 2 Desember 2023 10:28 Wib
Pneumonia biasanya hadir dengan gejala seperti demam
Rabu, 15 November 2023 11:41 Wib
Virus Marburg mematikan, masa inkubasi bisa mencapai 21 hari
Selasa, 21 Februari 2023 17:58 Wib
Tidak dianjurkan beli antibiotik tanpa resep dokter
Jumat, 4 November 2022 12:40 Wib
Wagub Lampung: Saat anak demam, cari alternatif pengganti obat sirop
Selasa, 25 Oktober 2022 6:07 Wib