Diduga akibat ban pecah, mobil tabrak angkutan umum jurusan Natar

id Tiga penumpang angkutan umum, dilarikan ke, rumah sakit

Diduga akibat ban pecah, mobil tabrak angkutan umum jurusan Natar

Diduga ban pecah, Daihatsu Xenia tabrak mobil angkutan umum jurusan Natar (Antaralampung.com/Damiri)

Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak tiga penumpang mobil angkutan umum jurusan Natar, Kabupaten Lampung Selatan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat lantaran kendaraan yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil  lainnya  Jalan Raya Lintas Sumatera, Natar, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin.

"Saya ikut bantu keluarkan dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata seorang warga setempat yang membantu mengevakuasi tujuh penumpang angkutan umum itu, di Natar Lampung Selatan. .

Angkutan umum Suzuki Futura dengan nomor polisi 2031EU itu membawa empat penumpang dewasa dan dua penumpang masih di bawah umur dan dikemudikan Icot (55), sedangkan kendaraan pribadi Daihatsu Xenia dengan nomor polisi BE 1267 FH  itu dikemudikan oleh Isat (19).

Kecelakaan tersebut berawal saat dua kendaraan itu berjalan dengan satu arah ke Pasar Natar. Namun sebelum sampai Pasar Natar, kendaraan Daihatsu Xenia itu menabrak angkutan umum itu dari belakang hingga bagian belakang angkutan umum berada di atas kap mobil Daihatsu Xenia.
 
Usai terjadi tabrakan itu, warga yang berada di depan bengkel langsung menolong penumpang yang berada di dalam mobil angkutan umum. Mereka segera mengevakuasi korban dan membawa seorang nenek, satu pria dan satu wanita yang masih di bawah umur ke rumah sakit terdekat.

Sementara pengemudi mobil Daihatsu Xenia, Icat mengatakan dirinya bersama seorang wanita berangkat dari Kota Metro dengan tujuan ke Bandarlampung untuk melaksanakan kuliah di Universitas Lampung.

"Saya dari Metro mau kuliah," katanya.

Icat mengaku dirinya tidak sedang mengantuk saat sedang mengendarai mobilnya. Dia mengira penyebab terjadinya tabrakan tersebut lantaran ban mobil depan sebelah kirinya pecah.

"Apa karena pecah ban ya, makanya langsung ngebanting," kata dia.