Akademisi Universitas Muhammadiyah : Pernyataan Amin Rais buktikan BPN tak memiliki bukti kecurangan

id prabowo bpn

Akademisi Universitas Muhammadiyah : Pernyataan Amin Rais buktikan BPN tak memiliki bukti kecurangan

Akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang, MSi . (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Kupang (ANTARA) - Akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi menilai pernyataan Amin Rais bahwa gugatan BPN Prabowo-Sandi ke MK karena terpaksa, membuktikan bahwa BPN tidak memiliki bukti yang cukup tentang kecurangan dalam Pemilu 2019.

"Apa yang disampaikan oleh Amin Rais, saya rasa ada benarnya karena baik hasil survei maupun hasil penghitungan manual yang dilakukan oleh KPU menempatkan paslon 02 kalah," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Senin, terkait pernyataan Amin Rais.

Amien Rais mengatakan bahwa gugatan BPN Prabowo-Sandi ke MK karena terpaksa, setelah pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) tidak mau menerima hasil pemilu.

Namun, fakta politik kekalahan paslon 02 ini oleh BPN direspons secara skeptis dengan menuduh terjadi kecurangan, bahkan BPN tidak percaya terhadap MK sehingga kasus kekalahan tidak akan dibawa ke ranah hukum.

Sikap BPN tersebut mendapat reaksi publik yang mengkritisi pernyataan-pernyataan yang cenderung mendelegitimasi KPU, Bawaslu dan lembaga peradilan itu sendiri.

Kenyataan ini, kata dia, publik menyimpulkan jika sikap BPN tersebut karena tidak memiliki bukti atas tuduhan yang tidak berdasar sehingga BPN takut membawa kasus kecurangan yang dituduhkan ke ranah hukum.

Karena itu, ketika BPN memutuskan membawa masalah ini ke jalur hukum, hanya dilatari oleh keterpaksaan agar tidak dihakimi publik di satu sisi.

Di sisi yang lain, secara politik sikap tersebut sebagai gambaran rendahnya sikap paslon 02 sebagai seorang politisi yang menerima kekalahan dengan menyalahkan pihak lain.

"Tetapi secara faktual, kasus ini telah dibawa  ke ranah hukum, maka secara normatif apapun keputusannya harus diterima sebagai upaya final," katanya.