Beijing (ANTARA) - Maskapai penerbangan China Southern Airlines, Rabu, meminta kompensasi terhadap Boeing atas pemarkiran dan penundaan pemesanan pesawat jenis 737 Max.
Maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Guangzhou, Provinsi Guangdong, itu telah menangguhkan 24 unit pesawat 737 Max sejak 11 Maret 2019 sehingga menuntut kompensasi atas kerugian yang dideritanya kepada Boeing, demikian dilaporkan media resmi setempat, Rabu.
Langkah tersebut diambil sehari setelah maskapai China Eastern Airlines yang berkantor pusat di Shanghai mengambil tindakan serupa, Selasa (21/5).
China menjadi negara pertama yang menghentikan penerbangan seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 setelah kecelakaan fatal terjadi pada pesawat sejenis milik Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019. Sebelumnya, pesawat jenis yang sama milik Lion Air juga mengalami kecelakaan maut di Teluk Karawang, Jawa Barat, pada Oktober 2018.
Dua peristiwa kecelakaan tunggal di tempat berbeda yang melibatkan pesawat terbaru keluaran Boeing itu telah menjadi perhatian global yang berbuntut pada penangguhan penerbangan 737 Max.
Berita Terkait
Verstappen juara GP Arab Saudi
Minggu, 10 Maret 2024 6:25 Wib
Max Verstappen rebut pole perdana musim 2024 di GP Bahrain
Sabtu, 2 Maret 2024 5:28 Wib
Tahap pemulihan, Mac Allister absen bela Liverpool lawan Manchester United
Kamis, 14 Desember 2023 5:26 Wib
Verstappen berambisi ulangi dominasi di musim 2024
Sabtu, 9 Desember 2023 10:56 Wib
Verstappen ukir kemenangan ke-17 di Grand Prix Sao Paulo
Senin, 6 November 2023 8:59 Wib
Verstappen ukir kemenangan ke-16 musim ini di GP Meksiko
Senin, 30 Oktober 2023 8:46 Wib
Seri iPhone 15 resmi hadir, iPhone 15 Pro Max seharga Rp24,499 juta
Jumat, 27 Oktober 2023 9:33 Wib
iPhone 15 tersedia di Indonesia mulai bulan ini
Jumat, 13 Oktober 2023 13:02 Wib