Bandarlampung (ANTARA) -
Tokoh agama terdiri atas ulama, cendikiawan muslim dan lintas agama Lampung menggelar Multaqo (pertemuan) untuk mewujudkan Indonesia damai.
"Kegiatan itu, untuk mewujudkan Indonesia damai, khususnya di Provinsi Lampung," kata
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid, di Bandarlampung, Senin.
Ia menyebutkan, dalam Multaqo tersebut, para pimpinan ormas Islam dan para cendekiawan Lampung akan memaparkan dan menyerukan kedamaian, mempererat silaturahmi sesama anak bangsa.
Selain itu, untuk menjauhi pertengkaran, perpecahan dan tindakan lainnya serta saling memaafkan satu sama lain. Serta
mengajak masyarakat Lampung untuk menjaga kondusivitas.
"Para ulama dan tokoh Lampung berkomitmen dan sepakat menjaga kondusivitas Lampung untuk Indonesia damai pascapesta demokrasi yang sudah digelar pada April lalu," ujarnya
Saat ini, menurut dia, harus diingatkan kembali semangat untuk terus menumbuhkan kesetiaan kepada Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika sekaligus menghindari segala bentuk provokasi, fitnah dan kekerasan dengan menaati perundang-undangan yang berlaku sebagai bentuk hormat dan kepatuhan warga kepada pemerintah.
"Kita ajak warga masyarakat untuk tidak terpancing dengan aksi yang inkonstitusional yang akan banyak menjadikan kemudharatan dan membawa efek negatif sekaligus tidak sejalan dengan prinsip agama Islam yang cinta kedamaian," katanya.
Terkait "people power", Doktor Hukum Tata Negara dan Politik Hukum (Siyasah Syar'iyyah) menilai gerakan tersebut tidak perlu dilakukan karena merupakan tindakan yang lebih banyak membawa kemudharatan dari pada kemanfaatan.
Ia mengajak semua elemen untuk memberikan kepercayaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu dalam bekerja dan menghasilkan keputusan.
Sebagai lembaga resmi, lanjut dia, KPU sudah bekerja maksimal dan harus didukung dalam mengambil keputusan pada 22 Mei mendatang.
"Jangan sampai negara tidak kondusif apalagi sampai berantakan hanya gara-gara pilpres. Ini (pilpres, red) kan akan berulang kembali lima tahun mendatang. Sudah menjadi agenda demokrasi lima tahunan. Maka semua pihak harus lapang dada dan menerima keputusan KPU," tegasnya.
Kahirudin Tahmid mengatakan bahwa siapapun yang akan terpilih merupakan ketetapan dari Allah SWT dan yang terbaik untuk Indonesia.
Apalagi, lanjut dia, keputusan yang akan diambil oleh KPU dilakukan di bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah.
"Tentu akan menambah keberkahan untuk mewujudkan Baldatun Tahyyibatun wa Rabbun Ghafur.
Multaqo ulama ini juga akan diikuti oleh perwakilan tokoh agama dan cendekiawan muslim dari kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung.
"Masyarakat diharap tenang menunggu pengumunan dari KPU dan kami para ulama menolak 'people power'. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI," tambahnya.
Berita Terkait
MUI sebut secara astronomis bulan sudah nampak memungkinkan Rabu 1 Syawal
Selasa, 9 April 2024 18:26 Wib
Gus Yaqut berpesan kader Ansor dan Banser tetap solid
Sabtu, 3 Februari 2024 11:45 Wib
Jokowi resmikan Gedung Kampus UNU Yogyakarta pada Harlah NU
Rabu, 31 Januari 2024 12:38 Wib
Sinergitas kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana
Senin, 29 Januari 2024 7:49 Wib
Kampanye hari ke-48, paslon kunjungi ulama dan gereja
Senin, 15 Januari 2024 8:02 Wib
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung gelar wisuda
Sabtu, 30 Desember 2023 13:43 Wib
SBY akan kunjungi ulama dan situs bersejarah tsunami Aceh
Senin, 25 Desember 2023 11:34 Wib
Survei: 45,4 persen responden NU pilih Prabowo-Gibran
Sabtu, 9 Desember 2023 20:51 Wib