Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memastikan akan mulai menekan impor minyak dan gas (migas) dengan menggunakan migas olahan dalam negeri guna memperbaiki kinerja neraca transaksi berjalan.
"Mulai bulan depan, migas terutama avtur dan solar, kita tidak akan impor. Kita mau pakai produk kita di dalam dan diolah di sini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat.
Darmin mengakui salah satu penyebab tingginya defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan I 2019 sebesar 2,6 persen terhadap PDB adalah impor migas. Oleh karena itu, lanjut dia, penggunaan migas produksi dalam negeri ini akan mampu mengurangi baik ekspor maupun impor migas dalam waktu dekat.
"Pertamina sepertinya sudah bisa mengolah crude oil menjadi avtur dan solar sesuai kebutuhan dalam negeri dari segi jumlah maupun kualitas," katanya.
Ia menambahkan upaya ini dilakukan sejalan dengan kebijakan lain untuk meningkatkan ekspor nonmigas yang selama ini belum sepenuhnya membantu penguatan neraca perdagangan.
"Ini akan menolong transaksi berjalan, di samping upaya-upaya mendorong ekspor. Jadi oke memburuk sedikit triwulan I, tapi triwulan berikutnya tidak," ujar Darmin.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan I 2019 sebesar 7,0 miliar dolar AS atau 2,6 persen dari PDB.
Defisit ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya 9,2 miliar dolar AS atau 3,6 persen terhadap PDB, namun lebih tinggi dari periode sama tahun 2018 sebesar 5,19 miliar dolar AS atau 2,01 persen dari PDB.
Neraca transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor, sejalan dengan pengendalian impor yang dilakukan pemerintah kepada komoditas tertentu.
Transaksi modal dan finansial yang mengalami surplus pada triwulan I 2019 sebesar 10,1 miliar dolar AS ikut membantu menekan tingginya defisit neraca transaksi berjalan.
Surplus transaksi modal dan finansial ini didukung oleh masuknya aliran modal asing ke investasi langsung maupun portofolio karena persepsi positif investor kepada perekonomian Indonesia.
Meski demikian, neraca jasa masih mengalami defisit karena adanya penurunan surplus jasa perjalanan seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menurun sesuai pola musiman.
Berita Terkait
Edy Natar Nasution dilantik sebagai Gubernur Riau
Senin, 27 November 2023 16:44 Wib
Wali Kota Medan terbitkan izin dirikan menara Masjid Agung setinggi 199 meter
Sabtu, 12 Agustus 2023 20:49 Wib
Tinggi bangunan di atas 50 meter boleh dibangun di Medan
Rabu, 2 Agustus 2023 6:23 Wib
LPSK sebut Indonesia darurat kekerasan seksual
Rabu, 28 Juni 2023 5:46 Wib
Jokowi membebaskan Kaesang terjun dunia politik
Minggu, 29 Januari 2023 13:03 Wib
Wali Kota Medan: Mulai 1 Desember berobat bisa gunakan KTP
Selasa, 29 November 2022 7:07 Wib
Bupati Tulangbawang Winarti ingin adopsi layanan kesehatan Pemkot Medan
Senin, 10 Oktober 2022 22:18 Wib
Wali Kota Medan Bobby Nasution beri subsidi kepada 900 angkot
Selasa, 4 Oktober 2022 5:06 Wib