Santiago (ANTARA) - Menurut para peneliti, penemuan jejak kaki berusia 15.600 tahun di bagian selatan Chile diyakini menjadi penemuan tertua di Amerika.
Jejak kaki pertama kali ditemukan pada 2010 oleh seorang mahasiswa Universitas Austral di Chile. Para ilmuwan kemudian meneliti selama beberapa tahun untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa jejak tersebut mungkin berasal dari beberapa spesies binatang lain dan untuk menentukan estimasi usia fosil tersebut.
Karen Moreno, pakar paleontologi dari Universitas Austral yang mengawasi penelitian tersebut, mengatakan para peneliti juga menemukan tulang belulang binatang di dekat situs tersebut, termasuk dari gajah primitif, namun mereka memastikan bahwa jejak kaki itu sebagai bukti keberadaan manusia.
Moreno mengatakan ini menjadi bukti keberadaan manusia pertama di Amerika yang berusia lebih dari 12.000 tahun.
"Lambat laun di Amerika Selatan kami mulai menemukan situs-situs dengan bukti keberadaan manusia, namun ini menjadi penemuan paling tua di Amerika Serikat," kata dia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Penumpang pejalan kaki masih memadati Pelabuhan Bakauheni pada Rabu siang
Rabu, 17 April 2024 13:28 Wib
Casemiro dikabarkan akan angkat kaki dari Man United di akhir musim
Selasa, 16 April 2024 5:23 Wib
Kingsley Coman absen beberapa pekan karena cedera kaki
Minggu, 14 April 2024 5:20 Wib
Pemudik pejalan kaki padati terminal Pelabuhan Bakauheni
Sabtu, 13 April 2024 16:26 Wib
Pemudik pejalan kaki di Bakauheni ramai
Sabtu, 13 April 2024 15:58 Wib
Pemudik pejalan kaki di Bakauheni ramai
Senin, 8 April 2024 19:38 Wib
Ribuan pemudik pejalan kaki terus padati dermaga reguler Pelabuhan Bakauheni
Sabtu, 6 April 2024 18:42 Wib
Dokter sebut anjuran jalan kaki dan naik tangga baik bagi kesehatan
Rabu, 27 Maret 2024 19:12 Wib