Waykanan, Lampung (ANTARA) - Bupati Waykanan, Provinsi Lampung Raden Adipati Surya meminta setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), perusahaan dan pihak perbankan bisa memberikan ruang pojok baca bagi para tamu untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat setempat.
“Berdasarkan data Unesco, persentase minat baca penduduk Indonesia sebesar 0,01 persen. Masih rendah tingkat baca masyarakat, sehingga harus ditingkatkan dengan cara pemberian ruang pojok baca bagi para tamu yang datang atau berkunjung,” kata Adipati, di Blambangan Umpu, Waykanan, Jumat.
Menurutnya, budaya membaca saat ini masih sulit diterapkan dan masih rendah minat baca masyarakat .
"Kalau mengacu hasil survei yang dilakukan, dari 10.000 orang hanya satu saja yang memiliki minat baca. Harus diakali untuk bisa meningkatkan minat baca, di antaranya adalah menyiapkan ruang pojok baca di masing-masing kantor, bank atau tempat umum lainnya,"katanya.
Selain itu, budaya membaca di Indonesia sampai saat ini masih belum menjadi suatu kebiasaan.
"Kita harus mengakui hal tersebut. Sebab di banyak tempat, mulai dari rumah sampai sekolah, anak dan siswa hanya disuruh membaca, sedangkan orang tua dan guru masih saja hanya sebatas menyuruh mereka untuk membaca. Tidak tergerak untuk menjadi pembaca aktif,"katanya.
“Ini menjadi persoalan serius menyangkut bagaimana masa depan generasi bangsa. Semua komponen sekolah, mulai dari kepala sekolah, komite sekolah, orang tua siswa dan guru agar memikirkan solusi bagaimana meningkatkan minat baca di kalangan siswa dan masyarakat,” kata Adipati.
Ia menjelaskan, sebelum anak-anak belajar dianjurkan untuk bisa membaca buku 5-10 menit, dan itu salah satu cara untuk bisa mencerdaskan generasi bangsa dan menjauhkan anak-anak dari ketergantungan gadget.
“Selain di dalam kelas, alternatif lainnya adalah membuat pojok baca di depan kelas. Manfaatnya adalah bukan hanya siswa yang membaca, melainkan guru dan orang tua yang mengantarkan anaknya juga bisa membaca buku yang tersedia,” katanya
