Tripoli, Libya (ANTARA) - Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakui PBB, pada Rabu (24/4) mendesak Dewan Keamanan PBB mengirim satu komisi internasional untuk menyelidiki kejahatan Jenderal Khalifa Haftar.
Komisi tersebut takkan mengadakan dialog atau berunding sebelum mengalahkan pasukan Haftar, kata Juru Bicara GNA Muhenned Yunus di dalam satu pernyataan.
"Fayez As-Sarraj --Ketua Dewan Presiden dan Perdana Menteri Pemerintah Kesepakatan Nasional, yang diakui PBB-- meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengirim satu komisi guna menyelidiki dan membuktikan kejahatan terhadap warga sipil dari pasukan militer yang dipimpin oleh Khalifa Haftar," kata Yunus, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. "As-Sarraj belum meminta pengiriman pengamat internasional dari PBB."
Pasukan Haftar pada Mei melancarkan operasi untuk merebut Ibu Kota Libya, Tripoli --tempat GNA bermarkas.
Sedikitnya 254 orang telah tewas dan ratusan orang lagi cedera dalam bentrokan belum lama ini di pinggir Tripoli, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhir pekan lalu.
Libya telah terjerumus ke dalam kekacauan sejak Muammar Gaddafi --yang lama memerintah negeri tersebut-- digulingkan dan terbunuh dalam aksi perlawanan yang didukung NATO pada 2011.
Sejak itu, negeri tersebut telah menyaksikan kemunculan dua pemerintah: satu di Libya Timur, yang berada di bawah pimpinan Haftar, dan satu lagi di Tripoli --yang mendapat pengakuan PBB.
Sumber: Anadolu Agency
Berita Terkait
Tajikistan lanjutkan kejutan dengan singkirkan UEA melaui adu penalti
Selasa, 30 Januari 2024 5:26 Wib
Presiden Uni Emirat Arab meninggal dunia
Jumat, 13 Mei 2022 19:24 Wib
Eka Pratama, kepala chef restoran tertinggi di dunia
Rabu, 16 Maret 2022 13:43 Wib
AFC batalkan seremoni anugerah tahunan, termasuk penghargaan Pemain Terbaik Asia
Kamis, 18 Juni 2020 13:21 Wib
AS desak tentara Jenderal Haftar segera hentikan serangan atas Tripoli
Sabtu, 16 November 2019 11:09 Wib
Stadion Khalifa penuh setelah tiket digratiskan
Minggu, 6 Oktober 2019 7:43 Wib
Pusat tahanan migran di Tripoli diserang, 40 tewas
Rabu, 3 Juli 2019 21:44 Wib
Libya bebaskan enam warga negara Turki
Selasa, 2 Juli 2019 5:05 Wib