Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa ini berpotensi melemah seiring penurunan mata uang regional.
"Pagi ini mata uang kuat Asia, yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura, dibuka melemah terhadap dolar AS, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa.
Hingga pukul 09.30 WIB, rupiah masih stagnan di level Rp14.078 per dolar AS, atau sama dibanding posisi pada hari sebelumnya.
Lana memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melanjutkan pelemahan menuju kisaran antara Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
Dari eksternal, data sektor perumahan AS mulai melambat, terlihat dari izin mendirikan bangunan (building permits) di AS turun 1,7 persen (bulan ke bulan/mom), di bawah ekspektasi pasar naik 0,3 persen, dan merupakan yang terendah sejak Oktober 2018.
Data lain yang juga mendukung perlambatan sektor properti adalah penjualan rumah seken (previously owned house) untuk Maret 2019 turun 4,9 persen (mom).
"Sektor perumahan biasanya menjadi salah satu indikator awal melambatnya ekonomi. Namun, belum mengonfirmasi perlambatan berlanjut," ujar Lana.
Perlambatan ekonomi AS akan membuat bank sentral AS akan cenderung melakukan kebijakan moneter yang lebih longgar atau dovish dengan tidak menaikkan suku bunga acuan, atau bahkan menurunkan suku bunga acuannya.
Berita Terkait
Masjid Baitul Mutaqin bagikan 2,1 ton beras dan uang Rp23 juta ke warga
Rabu, 10 April 2024 1:31 Wib
Pergerakan ekonomi selama periode mudik diproyeksikan capai Rp386 triliun
Minggu, 7 April 2024 16:58 Wib
Pakar keuangan beri kiat membagi anggaran mudik Lebaran
Rabu, 3 April 2024 17:45 Wib
Dompet Dhuafa Lampung-Itera ajak kelola uang sejak mahasiswa
Jumat, 29 Maret 2024 9:55 Wib
Bank Lampung Cabang Metro buka layanan penukaran uang baru
Selasa, 19 Maret 2024 17:18 Wib
BI layani penukaran uang pecahan kecil di Lampung
Selasa, 19 Maret 2024 12:50 Wib
Bank Mandiri siapkan uang Rp31,3 triliun selama Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 11:59 Wib
BI Lampung siapkan Rp4,3 triliun untuk hadapi Ramadhan dan Idul Fitri
Jumat, 15 Maret 2024 12:22 Wib