Sulut "bintang baru" pariwisata Indonesia

id pariwisata sulut,the rising star,pertumbuhan pariwisata 600 persen

Sulut "bintang baru" pariwisata Indonesia

Pariwisata Sulut jadi “bintang baru” pariwisata Indonesia (Foto: ANTARA/Hanni Sofia)

Jakarta (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi bintang baru pariwisata Indonesia, setelah sukses mendorong pertumbuhan kinerja pariwisatanya hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya seusai meluncurkan Calender of Event Sulut 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin (22/4) malam, mengatakan  pariwisata Sulawesi Utara khususnya Kota Manado mengalami pertumbuhan tertinggi, dalam empat tahun terakhir yakni tumbuh sebesar 6 kali lipat atau 600 persen sehingga layak mendapat penghargaan sebagai ‘The Rising Star’.

“Penghargaan sebagai The Rising Star ini akan diberikan pada event Jakarta Marketing Week pada 25 April 2019,” kata Menpar Arief Yahya.

Ia juga menjelaskan, wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut terus meningkat dalam empat tahun terakhir ini.

Misalnya saja turis ke Manado dan Bitung pada 2015 sebanyak 20 ribu, pada 2016 meningkat menjadi 40 ribu atau dua kali lipat. Kemudian pada 2017 sebanyak 80 ribu, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120 ribu.

“Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen,” kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, kunci sukses Sulut salah satunya terletak pada komitmen pemimpin daerahnya dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Sulut juga memiliki produk wisata utama (core) sebagai destinasi wisata bahari (marine tourism) terutama Bunaken sebagai marine tourism kelas dunia dan sudah menjadi icon pariwisata Kota Manado.

Selain itu destinasi wisata budaya dan ekowisata antara lain KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Tomohon–Tondano dan sekitarnya; Bunaken dan sekitarnya; dan Bitung-Lembeh dan sekitarnya sebagai destinasi pendukung.