Bawaslu RI : 1.543 TPS di Indonesia melakukan pemungutan suara lanjutan

id cianjur, pemunggutan suara lanjutan, pemilu 2019

Bawaslu RI : 1.543 TPS di Indonesia melakukan pemungutan suara lanjutan

Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja, saat meninjau langsung PSL di lima TPS di Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (20/4) (Ahmad Fikri)

Cianjur (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI) mencatat sebanyak 1.534  tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh wilayah Indonesia melakukan pemungutan suara lanjutan (PSL) karena berbagai permasalahan salah satunya pendistribusian logistik Pemilu 17 April 2019.

Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja di Cianjur, Jabar, Sabtu, mengatakan pendistribusian logistik menjadi faktor utama dilakukannya PSL di sejumlah wilayah di Tanah Air.

"PSL yang digelar tidak hanya di Cianjur, tapi di 1.534 TPS di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai permasalahan, sebagian besar karena faktor terlambatnya pendistribusian logistik," katanya usai meninjau pelaksanaan PSL di Kecamatan Mande.

Ia menjelaskan, pendistribusian logistik menjadi permasalahan yang paling besar untuk PSL, dan permasalahan yang lainnya pun masih ada namun tidak sebesar pendistribusian logistik.

"Berdasarkan laporan, yang paling signifikan ditemukan pada saat hari pelaksanaan pencoblosan 17 April. PSL dilaksanakan karena adanya formulir yang tidak lengkap atau surat suara yang masih kurang," ucapnya.

Tidak hanya PSL tambah dia, ada beberapa wilayah yang berpotensi melakukan pemungutan suara ulang (PSU) namun hingga saat ini masih dalam konfirmasi."PSU berkaitan dengan adanya pemilih yang diduga memilih tetapi tidak di tempat yang seharusnya, atau bukan dari penduduk sekitar," tuturnya.

Sementara Komisioner Bawaslu Jabar, Lolly Suhenti menambahkan, pelaksanaan PSL telah dilakukan di enam TPS di kabupatan Cianjur dan Subang dengan rincian lima TPS di Cianjur dan satu TPS di Subang.

"Untuk PSU berpontensi akan dilakukan di lima Kabupaten/Kota Bandung, Cimahi, Depok, Indramayu dan Pangandaran. Tetapi masih dalam kajian lebih lanjut karena belum ada jadwalnya," kata Lolly.