Klub MU akan selidiki aksi pelecehan rasial terhadap Ashley Young

id Ashley Young,pelecehan rasial,Manchester United

Klub MU akan selidiki aksi pelecehan rasial terhadap Ashley Young

Pemain Liverpool Sadio Mane berebut bola dengan pemain Manchester United Ashley Young saat pertandingan Liga Inggris di stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (24/2/2019). Kedua tim bermain imbang 0-0. ANTARA FOTO/Reuters/pras.

Kami sedang mengidentifikasi individu yang terlibat dan kami akan mengambil tindakan paling keras yang bisa kami ambil
Jakarta (ANTARA) - Klub Manchester United, Rabu, menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki aksi pelecehan rasial yang ditujukan kepada pemain belakang mereka Ashley Young di media sosial setelah klub Inggris tersebut disingkirkan Barcelona pada perempat-final Liga Champions.

Young yang juga pemain tim nasional Inggris menjadi target di akun Twitter setelah pemain berusia 33 tahun itu tampil buruk ketika Manchester United dipecundangi Barcelona 0-3 sehingga tersingkir dari persaingan di Liga Champions.

“Manchester United sangat mengencam komentar bernada rasis di sosial media yang disampaikan pada pertandingan Liga Champions kemarin," demikian diumumkan Manchester United, seperti dilansir Reuters.

"Kami sedang mengidentifikasi individu yang terlibat dan kami akan mengambil tindakan paling keras yang bisa kami ambil."

"Tidak ada tempat bagi rasisme dalam permainan kami, atau dalam masyarakat secara keseluruhan, dan kami berkomitmen untuk membuat sepak bola bebas dari segala bentuk diskriminasi."

Badan anti-diskriminasi Inggris, Kick It Out, telah meminta pihak operator Twitter berbuat lebih banyak untuk menangkal aksi rasisme setelah terjadi serangkaian insiden di dunia maya, termasuk pelecehan rasial terhadap Raheem Sterling ((Manchester City) dan Mohamed Salah (Liverpool).

"Kembali pemain hitam lainnya, kali ini Ashley Young menjadi sasaran pelecehan di media sosial setelah pertandingan Liga Champions," demikian dinyatakan Kick It Out di akun Twitter mereka.

"Kembali, kita mengajukan pertanyaan yang sama kepada Twitter, kapan kalian secara serius menangani tindakan diskriminasi yang terjadi di platform kalian," kata organisasi tersebut.