Gaya berbusana Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga

id debat capres,gaya busana,debat capres-cawapres,debat cawapres,debat pilpres

Gaya berbusana Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras.


Jakarta (ANTARA) - Gaya berbusana kedua pasangan calon presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno selalu menarik untuk disimak, mereka pun konsisten mengenakan kostum yang sama dalam lima kali acara debat Pemilihan Presiden atau Debat Capres 2019.

Jokowi - Ma'ruf konsisten atasan putih

Pada debat pertama yang berlangsung 17 Januari, keduanya sama-sama mengenakan pakaian putih, Jokowi dengan kemeja dan celana hitam, sedangkan Ma'ruf tetap dengan cirinya, baju koko putih dan sarung.

Jokowi dan Ma'ruf juga tidak lupa mengenakan peci hitam. Namun pada ajang debat capres selanjutnya yakni pada 17 Februari, Jokowi terlihat lebih santai. Kemeja putih dengan lengan sedikit dilipat, celana panjang hitam dan sempat mengenakan sneaker hitam.

Satu lagi yang menjadi ciri khas Jokowi dalam berbusana adalah kemeja yang tidak pernah dimasukkan. Atasan tersebut dibiarkan keluar.

Saat mengikuti debat keempat yang berlangsung pada 30 Maret, Jokowi masih mengenakan busana yang serupa. Bedanya, kali ini dia mengenakan sepatu pantofel alih-alih sneakers.

Pada debat terakhir yang berlangsung hari ini, Jokowi memilih mengenakan kemeja putih dengan kerah koko, celana hitam dan sepatu pantofel hitam. Kali ini, dia juga kembali mengenakan peci hitam seperti saat debat pertama.

Sementara Ma'ruf, dari debat pertama hingga terakhir, konsisten mengenakan baju koko putih. Namun, kain sarungnya selalu berganti motif.

"Pak Jokowi selalu konsisten dengan kemeja putih, malah sejak dia menjabat sebagai presiden. Baju putih selalu menjadi ciri khasnya Jokowi dan itu terus dibawa sampai kampanye saat ini. Karena kemeja putih dan pak Jokowi udah kayak branding buat beliau," kata Amy Wirabudi, konsultan dan PR fesyen saat dihubungi Antara, Sabtu.

Sedangkan konsultan fesyen, Khairiyyah Sari yang dihubungi pada kesempatan berbeda mengatakan bahwa gaya berbusana Ma'ruf dengan sarung bisa menjadi tren fesyen.

"Sarung itu bisa menciptakan tren baru. Kemarin waktu saya ke Milan Fashion Week, ada salah satu editor fashion di sana pakai kopiah, terus syal yang penggunaannya gitu saja di leher kayak Pak Amin. Itu kan signature banget," lanjutnya.

Prabowo - Sandiaga kompak setelan jas

 
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras.

Tidak kalah dengan pasangan sebelumnya, Prabowo dan Sandiaga juga kompak untuk selalu mengenakan setelan jas hitam dan peci hitam. Keduanya terlihat begitu necis dan formal dalam setiap ajang debat.

Tak hanya jasnya yang berwarna sama, dasi serta kemeja yang dikenakan oleh Prabowo dan Sandiaga juga selama berwarna warna. Sejak debat pertama hingga acara pamungkas pada hari ini, keduanya selalu tampil perlente dan penuh kewibawaan.

"Mereka ingin memunculkan kesan gagah, serius dan struktur. Cukup konsisten juga tapi hanya dalam debat ini. Tapi kalau dalam kampanye, ini enggak muncul dan ini enggak terlalu dimunculkan. Sandiaga kadang-kadang pakai jaket yang lebih anak muda, jadi lebih bervariasi penampilannya," jelas Amy.

Serupa dengan Amy, Khairiyyah Sari juga menilai bahwa setelan jas menunjukkan sesuatu yang berstruktur dan penuh dengan ketegasan. Hal ini sejalan dengan citra yang ingin ditonjolkan oleh Prabowo dan Sandiaga

"Memang kita kan kalau memilih item itu sesuai dengan kepribadian. Setiap orang pasti memilih busana sesuai dengan yang ingin dicitrakan ditambah dengan sentuhan kepribadiannya," ujar perempuan yang pernah menjadi penata busana Paspampres itu.

Amy juga mengatakan meski terdapat perbedaan gaya berbusana, baik pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga, sama-sama mampu mengkomunikasikan penampilannya dengan baik.

"Penampilan dari seseorang itu adalah komunikasi pertama dengan lingkungan sekitar dan itu sangat penting. Saya rasa kedua calon presiden ini sejak awal sudah memahami hal ini dan sangat diperhatikan," jelas Amy.