Jakarta (ANTARA) - Jumlah cadangan devisa Indonesia bertambah 1,2 miliar dolar AS menjadi 124,5 miliar dolar AS pada akhir Maret 2019, dibanding 123,3 miliar dolar AS pada Februari 2019 karena penerimaan devisa migas dan valas dari sektor lainnya.
"Cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Adapun jumlah cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,0 bulan impor, atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Sejak awal tahun, jumlah cadangan devisa memang terus menunjukkan peningkatan.
Pada Januari 2019 jumlah cadangan devisa tercatat 120,10 miliar, yang kemudian bertambah menjadi 123,27 miliar dolar AS pada Februari 2019, salah satunya dipicu penerbitan Sukuk global pemerintah.
Kemudian pada Maret 2019 cadangan devisa bertambah menjadi 124,5 miliar
Bank Sentral memandang ke depannya, cadangan devisa akan terus memadai karena keyakinan investor terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik.
Berita Terkait
Wamendag: "Game online" berpotensi sumbang devisa negara
Rabu, 21 Februari 2024 5:58 Wib
Menparekraf sebut nilai devisa pariwisata capai 10,46 miliar dolar AS
Selasa, 28 November 2023 10:35 Wib
BI melaporkan cadangan devisa Indonesia turun jadi 133,1 miliar dolar AS
Selasa, 7 November 2023 13:35 Wib
Kementrian Keuangan canangkan pembentukan Desa Devisa Klaster Kopi di Bengkulu
Kamis, 31 Agustus 2023 5:42 Wib
Cadangan devisa Indonesia naik
Jumat, 6 Januari 2023 10:39 Wib
BP2MI sebut pemerintah sediakan KUR Rp100 juta untuk pekerja migran
Minggu, 4 Desember 2022 19:07 Wib
BI: Cadangan devisa RI 130,2 miliar dolar AS di Oktober
Senin, 7 November 2022 11:10 Wib
BP2MI sebut PMI sumbangkan devisa Rp159,6 triliun per tahun
Sabtu, 16 Juli 2022 5:37 Wib