Menurut Peneliti, Peretasan Akun Rugikan Kedua Pasangan Capres

id Jokowi,Prabowo

Menurut Peneliti, Peretasan Akun Rugikan Kedua Pasangan Capres

Peneliti keamanan siber Ibnu Dwi Cahyo (kanan) ketika menjadi salah satu pembicara "talkshow" Polemik MNC Trijaya bertajuk "Musim Retas Jelang Pemilu", di Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2019). (Foto: ANTARA/Dewa Wigunan)

Jakarta (ANTARA) - Peneliti keamanan siber Ibnu Dwi Cahyo mengatakan peretasan akun media sosial milik beberapa politikus Partai Demokrat tidak hanya akan merugikan Calon Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga Capres Joko Widodo.

"Kubu 02 nama baiknya tercemar dan 01 juga tertuduh," katanya, ketika menjadi salah satu pembicara bincang-bincang Polemik MNC Trijaya bertajuk "Musim Retas Jelang Pemilu", di Jakarta Pusat, Sabtu.

Peneliti dari Pusat Penelitian Sistem Keamanan Informasi dan Komunikasi (CISSReC) itu menduga, peretasan tersebut tidak selalu karena ulah kedua tim, namun kemungkinan dari pihak luar yang tidak suka dengan demokrasi berkualitas di Indonesia.

Karena itu, ia mendorong aparat kepolisian segera mengungkap kasus dugaan peretasan akun media sosial yang menimpa beberapa politisi Partai Demokrat tersebut.

"Semua kemungkinan itu terbuka lebar. Banyak yang tidak suka Indonesia demokrasinya maju dan kondisi stabil," ujarnya pula.

Secara teknis, Ibnu menyebut pengungkapan peretasan akun media sosial itu tidak sulit, apalagi Twitter memiliki perwakilan di Indonesia.

"Pengalaman tahun 2015 polisi menangkap admin 'trio macan 2000' dan itu ternyata bisa. Artinya secara teknis bukan hal sulit dan bukan hal yang mustahil," ujar Ibnu.

Sebelumnya, akun Twitter dan WhatsApp beberapa politikus Partai Demokrat yakni Sylviana Murni, Imelda Sari, dan Ferdinand Hutahaean diretas.

Beberapa akun tersebut mengunggah gambar tidak senonoh dan tidak etis. Para politisi itu kemudian melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri.

Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki petugas Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri.