Ma'ruf Amin : Pemilu Presiden 2019 bukan ajang perang bagi masyarakat Indonesia

id Ma'ruf Amin, Pilpres 2019

Ma'ruf Amin : Pemilu Presiden 2019 bukan ajang perang bagi masyarakat Indonesia

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin  saat menghadiri acara silaturahmi bersama Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) dan Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur di Sport Hall and Convention atau Dome. (Antaranews Kaltim/Novi Abdi)

Samarinda (ANTARA) - Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Pilpres 2019 bukan ajang perang bagi rakyat Indonesia, melainkan ajang memilih pemimpin terbaik yang bisa mengemban amanah untuk menjaga agama, kerukunan hidup antarumat manusia dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Oleh karena itu, Ma'ruf Amin mengaku heran dengan adanya doa perang yang dikumandangkan pada saat kampanye pilpres tahun ini.

"Berdoa itu ada tempatnya, doa saat kita makan ya hendaknya kita ucapkan saat makan, doa untuk berhubungan intim ya dilakukan pada saatnya, bukan dibolak balik," kata Ma'ruf Amin, saat memberikan sambutan pada acara silaturahmi kebangsaan, di Ponpes, Nabiel Husen, Samarinda, Jumat pagi.

Ia menyingung terkait doa Perang Badar yang dibacakan saat kampanye Pilpres 2019, mengingat doa tersebut dinilainya bukan pada tempatnya.

"Perang Badar adalah perang umat Muslim melawan orang kafir, terus siapa yang dianggap kafir pada pilpres ini," kata Ma'ruf Amin.

Pada kesempatan itu, mantan Rois Syuriah PBNU itu juga memberikan motivasi kepada para santri di Ponpes Nabiel Husen bahwa banyak tokoh dan pemimpin di Indonesia lahir dari latar belakang pesantren.

" Contohnya saya sendiri bisa jadi calon wakil presiden, dan sebelumnya juga ada Presiden RI dari kalangan pesantren yakni Gus Dur, makanya jangan berkecil hati menjadi siswa pesantren karena suatu saat kalian semua akan menjadi generasi penerus bangsa, presiden, gubernur, bupati atau wali kota, dan mudah- mudahan salah satunya terlahir dari Ponpes Nabiel Husen ini," katanya lagi.

Ia mengingatkan kepada para santri untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan zaman ke depan yang serba maju dan modern.

" Persiapkan diri anda menghadapi tantangan sepuluh tahun ke depan, karena sebentar lagi bakal ada revolusi industri yang menuntut masyarakat untuk berpikir maju dan siap menghadapi tantangan zaman," kata Ma'ruf Amin pula.

Kehadiran Ma'ruf Amin di Samarinda dalam rangkaian safari politik di Kalimantan yang sebelumnya dilaksanakan di Kota Balikpapan.

Ada dua agenda yang akan dilaksanakan Ma'ruf Amin di Samarinda yakni Ponpes Nabiel Husen dalam acara silaturahmi kebangsaan dan pelantikan R