Mahasiswa Papua di Lampung Galang Dana Solidaritas

id Mahasiswa papua,Aksi solidaritas,Penggalangan dana Papua

Mahasiswa Papua di Lampung Galang Dana Solidaritas

Penggalangan dana bagi korban banjir bandang oleh Ikmapal (Dian Hadiyatna/Antaralampung.com).

Bandarlampung (ANTARA) - Puluhan mahasiswa asal papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (Ikmapal) menggelar aksi solidaritas penggalangan dana untuk korban banjir bandang di Kabubaten Jayapura, Provinsi Papua.

"Aksi penggalangan dana ini adalah bentuk solidaritas kami sebagai anak bangsa dan sesama orang Papua," kata Ketua Ikmapal Rebika Mambrasar, di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan, aksi ini dilakukan bersama-sama dengan beberapa organisasi ataupun lembaga kemahasiswaan, seperti Gebyar Pelajar Lampung (GPL), BEM POLINELA,  UKM Kristen Unila,  GMKI,  dan KSE UNILA.

Dia menyebutkan, penggalangan dana bagi korban banjir yang menimpa tiga wilayah papua tersebut dilakukan beberapa titik di Kota Tapis Berseri ini secara bersamaan yakni di Tugu Adipura, perempatan Way Halim, Hajimena, dan simpang Polinela.

"Kita akan melakukan aksi ini dua hari, kemudian hasilnya akan kami serahkan ke lembaga bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Lampung, agar dana yang terkumpul segera disalurkan ke sana," kata dia.

Sementara itu koordinator GPL, Rama mengatakan, banjir bandang yang menerjang Kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu, memakan banyak korban meninggal dunia dan saat ini saudara-saudara yang ada di sana sedang membutuhkan perhatian dari semua masyarakat di negeri ini.

Dia mengatakan, aksi ini dilakukan untuk meminta bantuan dan solidaritas kepada masyarakat Lampung terhadap korban terdampak banjir di Papua.

"Dana akan kami kirim ke Papua melalui  ACT, serta kami mendukung lembaga bantuan ini dalam penanganan banjir di Papua," kata dia .

Diberitakan bahwa banjir bandang yang menerjang tiga wilayah di Kabupaten Jayapura, yakni Sentani, Waibu, dan Sentani Barat, pada Sabtu (16/3) telah mengakibatkan sekitar 104 orang meninggal dunia.

Kemudian 93 jiwa dilaporkan hilang, 75 orang mengalami luka ringan, dan 84 orang mengalami luka berat dengan jumlah korban terdampak banjir di tiga distrik sebanyak 11.725 keluarga.