Keluarga terduga teroris curiga karena Rinto jarang pulang

id logo antara

Keluarga terduga teroris curiga karena Rinto jarang pulang

Logo Perum LKBN ANTARA

Bandarlampung (ANTARA) - Keluarga terduga teroris, Rinto alias Putra Syuhada (23), kecurgaannya berawal setelah melihat yang bersangkutan sering ke luar rumah dan jarang pulang.

Akhir-akhir ini, ujar kerabat terduga teroris, di Bandarlampung, Minggu, yang enggan disebutkan identitasnya Rinto sering ke luar dan jarang pulang dan tidak biasanya seperti itu.

 Dari kecurigaannya itu, ia sering menasehati anaknya agar tidak terlibat dalam hukum. Namun katanya, terduga tersebut tidak mendengarkan nasihat yang diberikannya.

"Saya bilang negara kita ini negara undang-undang, dia malah bilang 'jangan takut sama undang-undang itu'," kata dia menerangkan.

 Dia menambahkan sebelum ditangkap polisi, dirinya melihat ada beberapa orang yang diduga anggota polisi yang ingin menangkapnya. Bahkan saat itu, ada dua orang pria yang mengaku sales barang elektronik.

 "Pas saya lihat kok ada lambang bendera merah putih di bajunya. Jadi saya duga mereka anggota Densus 88," katanya.

Petugas kepolisian Polsekta Kedaton bersama tim Densus 88 AT menangkap Rinto alias Putra Syuhada (23), terduga teroris di kediamannya di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung.

Penangkapan terduga teroris itu berawal saat Teguh (57), orangt ua dari Rinto melaporkan ke Polsek Kedaton lantaran anaknya telah berpaham aliran islam garis keras. Teguh sengaja melaporkan polisi lantaran ia tidak mau anaknya melakukan tindakan yang lebih jauh.

Atas permintaan itu, petugas Tim Densus 88 AT yang dipimpin Kapolsek Kedaton AKP Mutholib langsung mendatangi kediaman terduga teroris dan menangkapnya saat berada di rumahnya.

Dari penangkapan itu, petugas mendapatkan barang bukti yang diduga bom dengan campuran potasium klorat, switching on-off yang disimpan di atas loteng sebelah rumah tetangganya atas nama Lubis.

 Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga teroris tersebut merupakan kelompok dari Medsos Abu Hamzah.***2***
(DAM*T013)