China dan AS sepakat bicarakan soal perdagangan di Amerika Serikat

id Perang dagang AS dan China, AS dan China

China dan AS sepakat bicarakan soal perdagangan di Amerika Serikat

China dan Amerika Serikat akan melanjutkan pembicaraan bidang perekonomian dan perdagangan di Washington.(fairobserver.com/)

Beijing  (Antaranews Lampung) - China dan Amerika Serikat akan melanjutkan pembicaraan bidang perekonomian dan perdagangan di Washington pada pekan depan setelah kedua belah pihak menyepakati beberapa hal penting dalam pertemuan di Beijing yang berakhir pada Jumat (15/2).

Kedua belah pihak yang terlibat sengketa dagang itu dalam pembicaraan di Beijing pada 14-15 Februari 2019 itu telah membahas beberapa topik menyangkut kepentingan bersama, seperti transfer teknologi, perlindungan hak atas kekayaan intelektual, hambatan tarif, industri jasa, pertanian, keseimbangan nilai perdagangan dan mekansime implementasinya, demikian laporan dari sejumlah media resmi setempat, Sabtu.

Seperti diberitakan Antara sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Liu He memimpin delegasi China dalam pertemuan dua hari di Beijing dengan "counterparts"-nya yang dipimpin Duta Besar Perwakilan Perdagangan AS (USTR) Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS (USTS) Steven Mnuchin.

Pertemuan tersebut membicarakan hal spesifik tentang penandatanganan nota kesepahaman (MoU) perekonomian dan perdagangan.

Kedua pihak akan membahas hal itu dalam waktu yang sangat terbatas agar bisa disepakati kedua kepala negara, demikian Xinhua.

Wakil Kepala China Center for International Economic Exchange yang juga mantan Menteri Perdagangan Wei Jianguo berpendapat bahwa China-AS akan terus menjalin komunikasi dalam beberapa bulan mendatang.

Hal itu mencerminkan bahwa mereka berpikir positif untuk mengurai inti persoalan dalam upaya merekatkan lagi kerja sama, demikian Wei.

 "Pada empat dasawarsa mendatang, China dan AS sudah bisa saling meningkatkan pemahaman sambil mengatasi semua perbedaan dengan tepat," kata Prof Diao Daming dari Renmin University, Beijing, sebagaimana dikutip China Daily.

Kedua pihak delegasi juga diterima oleh Presiden China Xi Jinping di akhir pertemuan penting itu.

"China dan AS tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hanya melalui kerja sama yang bisa mencapai prinsip 'win-win' karena kalau konfrontasi justru menghasilkan skenario 'lose-lose'. Makanya, kerja sama masih menjadi pilihan terbaik bagi kedua belah pihak," demikian Xi mengingatkan.

Data resmi menyebutkan bahwa nilai ekspor China ke AS pada 2018 telah mencapai angka 252,11 miliar RMB atau sekitar Rp529,4 triliun yang berarti naik 1,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

  Sementara investasi asing langsung dari AS ke China selama periode tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 124,6 persen.