Korban tsunami Lampung tunggu kepastian relokasi

id Tsunami Selat Sunda, pengungsi tsunami

Korban tsunami Lampung tunggu kepastian relokasi

Pengungsi Terdampak Tsunami Selat Sunda di Way Muli Timur, Lampung Selatan (Antaranews Lampung/Samino)

Lampung Selatan (Antaranews Lampung) - Sejumlah pengungsi korban terdampak tsunami Selat Sunda, di pesisir Kabupaten Lampung Selatan yang rumahnya hancur dan rusak berat meminta pemerintah segera memberikan kepastian relokasi rumah mereka ke lokasi yang dinilai lebih aman dari sebelumnya.

Beberapa pengungsi dari beberapa desa yang bertahan di pengungsian korban tsunami Selat Sunda, di Lampung Selatan, Sabtu, mengaku bersedia direlokasi dari tempat tinggal mereka sebelumnya di dekat pesisir pantai itu.

 "Kami pasrah untuk dipindahkan dari lokasi rumah tinggal sebelumnya, tapi kalau bisa jangan jauh-jauh dari Desa Way Muli ini," ujar Syamsul (60) salah satu pengungsi warga Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

Sanali (60), korban tsunami yang rumahnya tersapu gelombang tsunami juga mengaku siap ditempatkan di lokasi permukiman baru, tidak lagi pada lahan rumah tinggal mereka sebelumnya di dekat pesisir pantai itu.

"Kami ikut saja kebijakan pemerintah untuk memindahkan kami dan menempatkan di lokasi yang lebih aman," katanya.

Namun, dia juga minta jangan terlalu jauh dipindahkan dari desanya semula, karena selama ini penghidupan mereka bergantung dari nafkah yang dijalani sebelumnya dari desa ini.

"Kami mau dipindahkan, tapi kalau bisa tidak jauh dari sini," ujarnya.

Masjuki (40) pengungsi korban tsunami lainnya juga bersedia bila pemerintah akan merelokasi dari tempat tinggal sebelumnya.

Apalagi hingga saat ini, dia mengaku masih merasa takut atas kejadian tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12-2018) malam itu. "Saya masih merasa takut bila kembali tinggal di lokasi rumah sebelumnya," katanya.

Namun menurut beberapa warga korban tsunami itu, berdasarkan informasi calon lokasi untuk relokasi permukiman mereka, dari dua alternatif yang ditawarkan pemda setempat, dinilai kurang cocok, yaitu satu lokasi berada di kawasan perbukitan yang rawan longsor, dan satu lokasi lainnya relatif jauh dari tempat tinggal dan desa mereka.

Mereka berharap bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman dan tidak jauh dari desa sebelumnya.

Berkaitan penanganan nasib warga/pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nanang Ermanto, Sabtu, mengunjungi hunian sementara (huntara) pengungsi dari Pulau Sebesi di Wisma Atlet Kalianda.

Dalam kunjungan didampingi Sekretaris Kabupaten Lamsel Fredy SM, Ketua Tim Penggerak PKK Winarni, dan Kepala Dinas Sosial Lamsel Dulkahar melihat langsung kondisi huntara, mulai dari kamar, dapur, kamar mandi, hingga kebersihan di sekitar areal gedung Wisma Atlet.

Selain itu, Nanang juga sempat berdialog dengan warga di pengungsian.

 Dirinya ingin memastikan seluruh kebutuhan dasar bagi pengungsi mulai dari logistik maupun kebutuhan lainnya semua terpenuhi.