Satu Bayi Meninggal di Kiluan Dampak Gelombang Tinggi

id bayi meninggal,gelombang tinggi,tsunami selat sunda,kiluan

Satu Bayi Meninggal di Kiluan Dampak Gelombang Tinggi

Seorang bayi bernama Leni (3), warga Kiluan Kabupaten Tanggamus, Lampung, meninggal dunia akibat dampak gelombang tinggi yang melanda Kiluan, Sabtu (22/12) malam. (Foto : Ist)

Selain itu ada puluhan kapal nelayan juga mengalami kerusakan akibat ombak, kata dia
Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Satu balita berumur tiga tahun meninggal dunia akibat terseret ombak tsunami di Pantai Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung yang menerjang sejumlah bibir pantai pada Sabtu malam 21.30 WIB.

"Sampai saat ini terdata satu orang balita meninggal dunia akibat terseret ombak. Balita tersebut bernama Leni berumur tiga tahun," kata Tim Reaksi Cepat RAPI Provinsi Lampung, Dirhamsyah menjelaskan saat dihubungi melalui telponnya dari Bandarlampung, Minggu.

Dia menjelaskan, selain satu balita meninggal dunia, akibat kejadian semalam satu rumah habis terseret ombak dan puluhan rumah di bibir Pantai Kiluan juga mengalami kerusakan.

"Selain itu ada puluhan kapal nelayan juga mengalami kerusakan akibat ombak," kata dia.

Dia menambahkan, sampai saat ini masyarakat yang berada di bibir Pantai Kiluan tengah waspada dengan adanya ombak susulan. Masyarakat belum ada yang mendatangi kediamannya, dan mereka lebih memilih berada di dataran tinggi maupun di kediamanan saudaranya.

"Ombak pagi ini mencapai dua meter, masyarakat masih waspada dan lebih memilih berada di dataran tinggi," kata dia.

Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) dan gelombang pasang akibat gerhana bulan purnama.

Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba menerjang beberapa pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.