Kata Mendikbud Pendidikan Antikorupsi Melalui Permainan Peran

id mendikbud muhadjir efendy

Kata Mendikbud Pendidikan Antikorupsi Melalui Permainan Peran

Mendikbud Muhadjir Effendy. (ANTARAFOTO/Wahyu Putro A)

Jadi bukan melalui mata pelajaran, tetapi lebih pada cara-cara kreatif seperti permainan peran, drama, kata Muhadjir
Jakarta (Antaranews Lampung)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengatakan, pendidikan antikorupsi akan diberikan ke siswa melalui permainan peran.

"Jadi bukan melalui mata pelajaran, tetapi lebih pada cara-cara kreatif seperti permainan peran, drama. Misalnya kalau menemukan dompet di jalan, mau dikemanakan dompet itu apakah diambil atau diberikan ke polisi," katanya, di Jakarta, Senin (17/12).

Dia mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyusunan berbagai modul antikorupsi. Pendidikan anti korupsi tersebut akan satu paket dengan program penguatan karakter (PPK).

"Karena dalam PPK, ada lima karakter utama dalam PPK itu yakni religius, nasionalis, gotong royong, mandiri dan integritas. Salah satu pintu masuk dalam pendidikan anti korupsi ini melalui integritas," ujar Mendikbud.

Pendidikan tersebut akan diberikan sejak dini, yakni sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sebelumnya, , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Saya Anak Antikorupsi (SAAK).

Tujuan dari program SAAK adalah menciptakan generasi muda cerdas, berintergritas, dan berkarakter. Adapun misinya adalah untuk memperkuat ketakwaan generasi muda serta kecintaan terhadap Tanah Air.

Kemudian, menanamkan nilai antikorupsi kepada generasi muda dengan menekankan pada kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerja sama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian.

Selain itu, untuk menumbuhkembangkan kebiasaan baik sebagai bentuk pendidikan karakter.