Produksi Teri Asin di Pulau Pasaran Pulih

id Ikan teri asin, Pulau Pasaran

Produksi Teri Asin di Pulau Pasaran Pulih

Para pekerja menyortir ikan asin di Pulau Pasaran, Kota Bandarlampung (Dian Hadiatna/Antaranews Lampung)

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Para perajin  teri asin di Pulau  Pasaran Kota Bandarlampung mengatakan bahwa mereka sudah mulai beraktivitas memproduksi teri asin setelah sempat berhenti sekitar dua bulan karena ketiadaan pasokan ikan teri segar.
   
Menurut Tarbizi, salah satu pengolah ikan teri asin di Pulau Pasaran Bandarlampung, Sabtu,  para perajin sejak lima hari lalu baru mulai memproduksi ikan teri asin, namun produksinya masih belum normal.
     
"Biasanya saya dalam sehari bisa memproduksi 7 kuintal sampai satu ton ikan teri asin, sekarang masih sekitar 3 kuintal," katanya.
 
 Ia menjelaskan, meski sudah mulai memasuki musim ikan namun  cuaca di perairan Teluk Lampung masih sering berubah serta arus yang masih deras menyebabkan pasokan ikan dari nelayan bagan dan nelayan payang belum banyak.
   
Ia mengatakan harga ikan teri asin bervariasi,  ada yang naik dan ada yang turun.
     
Harga teri asin kualitas ekspor mengalami kenaikan dari Rp110.000 menjadi Rp125.000/kg, sedangkan teri nasi asin kualitas lokal mengalami penurunan dari Rp100.000/kg menjadi Rp95.000/kg. Harga teri asin jengki dan buntio normal dengan masing - masing harga Rp45.000/kg dan Rp65.000/kg.
     
Ia juga mengatakan bahwa pasokan ikan didapatkan dari bagan - bagan yang berada di sekitar perairan Pulau Pasaran dan nelayan payang yang berada di perairan Bandarlampung dan Labuhan Meringgai.
     
Sementara itu, Sarnoto,  pengolah ikan asin teri lainnya, mengatakan bahwa produksi ikan asin sudah beranjak normal, namun faktor cuaca yang sekarang menjadi penghambat kegiatan pengeringannya.
     
"Ikan dari bagan dan nelayan payang sudah mulai ada dalam satu minggu terakhir ini, namun volumenya tidak banyak ditambah faktor cuaca yang sering hujan sehingga menghambat proses pengolahannya," katanya.
     
Ia menyebutkan bahwa kondisi normal satu pengolah ikan asin teri Pulau Pasaran bisa menghasilkan 1 ton ikan teri asin siap jual, sehingga bila dijumlahkan dengan produksi 60 pengerajin maka total produksi seharusnya mencapai  60 ton per harinya.
 
  "Hujan dalam beberapa hari ini mempengaruhi hasil produksi juga, meski ikan ada namun pengerjaannya tidak maksimal,"
   
 Sarnoto juga menyebutkan biasanya para pengolah ikan teri asin memperkerjakan masyarakat sekitar 40 orang untuk ikut membatu proses pengolahan ikan teri asin.
   
"Namun karena kondisi ikan serta cuaca yang belum mendukung kami hanya mempekerjakan 20 masyarakat sekitar untuk membantu proses pengolahan," katanya.
     
Para pengolah ikan asin Pulau Pasaran berhenti berproduksi selama dua bulan dikarenakan pasokan ikan segar teri dari nelayan bagan dan payang tidak ada.