Jakarta (Antaranews Lampung) - Baru saja diterpa masalah penangkapan petinggi mereka Meng Wanzhou, Huawei dikabarkan memiliki laboratorium riset rahasia di markas yang berlokasi di Shenzen, China.
Bloomberg dalam artikel "Inside Huawei's Secret HQ, China Is Shaping the Future", para teknisi rahasia mengembangkan kecerdasan buatan (AI), teknologi komputasi awan dan chip "yang sangat penting untuk prioritas nasional China dan masa depan Huawei".
Lab riset rahasia itu dinamai "White House" atau Gedung Putih, laporan Bloomberg menyatakan lokasi itu jarang dikunjungi orang, tidak seperti ruang pameran untuk memajang contoh penggunaan hasil teknologi yang dikembangkan di ruang rahasia itu.
Kampus Huawei di Shenzen memiliki ruang paemran yang bernama "vertical industries exhibition hall" yang berisi replika bank, toko dan jalan di kota ketika memakai teknologi buatan mereka, dikutip Jumat.
Ruangan tersebut terbuka untuk pengunjung, di sana akan terlihat bagaimana jika perusahaan maupun pemerintahan menggunakan cloud dan AI buatan Huawei untuk mengumpulkan data, mendongkrak penjualan hingga membentuk kehidupan di kota.
Apa yang dibuat Huawei ini juga untuk memenuhi permintaan pemerintah China yang ingin industri mandiri dan tidak bergantung pada semikonduktor dan perangkat lunak dari Amerika Serikat.
AS-China saat ini sedang terlibat perang dagang.
Huawei selama dua tahun belakangan ini membentuk unit semikonduktor untuk memperbaiki cloud dan AI, misalnya untuk pengenal gambar dan asisten suara.
HiSilicon, unit desain chip Huawei, telah berdiri sejak 2004. Spesialisasi mereka membuat chip yang dapat dikustomisasi untuk menangani algoritme rumit di perangkat keras.
Analis dari Northland Capital Market, Gus Richard menyebut Huawei sebagai "ikon kebangkitan kekuatan industri China". Penangkapan Meng Wanzhou tidak akan memperlambat ambisi mereka, justru akan mempercepat "silicon curtain", saat AS dan China tidak lagi menyediakan chip untuk satu sama lain.
Sementara itu, dari segi perangkat lunak dan AI, HUawei dinilai sedikit tertinggal dari kompetitor.
Kepala Allen Institute for Artificial Intelligence, Oren Etzioni, menilai Huawei berusaha mengimbangi raksasa di AS untuk urusan deep learning dan sistem computer-vision.
"Huawei punya data dan dukungan pemerintah, tapi, mereka secara substansi kekurangan untuk AI," kata dia.
Berita Terkait
Kapolresta Bandarlampung membuka aduan masyarakat lewat nomor HP
Jumat, 26 Januari 2024 5:20 Wib
Kapolresta Bandarlampung buka aduan masyarakat lewat nomor HP
Kamis, 25 Januari 2024 21:57 Wib
Hadir di Indonesia Samsung Galaxy A25 5G harga mulai Rp3,9 jutaan
Jumat, 5 Januari 2024 13:06 Wib
Keberanian Rizky Maulana gagalkan aksi jambret HP dapat hadiah dari Kapolda
Rabu, 25 Oktober 2023 16:33 Wib
Sejumlah musisi siapkan pentas "Sabang Merauke Pahlawan Nusantara"
Minggu, 13 Agustus 2023 21:41 Wib
Curi belasan HP, tiga anak di bawah umur ditangkap Polres Metro
Senin, 22 Mei 2023 19:15 Wib
Komnas HAM sebut tim siber Polri periksa 10 handphone terkait kematian Brigadir J
Jumat, 5 Agustus 2022 17:55 Wib
Anak kandung curi ponsel ibu, kasus dihentikan berdasarkan keadilan restoratif
Rabu, 1 Juni 2022 9:26 Wib