Tjahjo Duga Ada Indikasi Motif Politik Terkait KTP-E Tercecer

id ktp elektronik tercecer,motif politik,tjahjo kumolo,menteri dalam negeri

Tjahjo Duga Ada Indikasi Motif Politik Terkait KTP-E Tercecer

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo/Antaranews.com/Dok)

Harusnya digunting. Ini kok belum digunting dicecer, terus 'nyecernya' kok di sawah. Yang menarik itu aja, kata dia
Jakarta (Antaranews Lampung) - Diduga ada indikasi motif politik di balik tercecernya kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Ya kalau saya melihat indikasinya ada unsur di sana (kepentingan politik) walau itu KTP-e sudah kedaluwarsa," kata Tjahjo seusai menghadiri Rakornas Bawaslu di Ancol, Jakarta, Senin.

Meskipun menduga ada indikasi tersebut, Tjahjo menyatakan masih menunggu hasil penyidikan tuntas aparat kepolisian.

Dia menekankan dari sejumlah peristiwa terkait KTP elektronik belakangan ini, mulai dari penjualan blanko hingga KTP elektronik kedaluwarsa yang tercecer, hanya penjualan blanko yang menjadi masalah prinsip.

Namun dari seluruh peristiwa itu, menurut dia, tidak sampai mengganggu sistem. "Sistem dipastikan aman."

Dia mengatakan, karena tidak sampai mengganggu sistem, kemungkinan besar peristiwa tercecernya KTP-e hanya untuk membuat gaduh suasana di tahun politik.

Secara ketentuan, kata Tjahjo, setiap KTP elektronik yang rusak atau kedaluwarsa wajib digunting. "Harusnya digunting. Ini kok belum digunting dicecer, terus 'nyecernya' kok di sawah. Yang menarik itu aja," kata dia.

Baca juga: Tjahjo instruksikan jajaran Kemendagri kurangi sampah plastik

Mendagri menduga oknum yang membuat KTP-e tercecer merupakan orang dalam, sebab mustahil pencuri bisa memperoleh KTP-e dalam jumlah banyak.

Kemendagri akan memberikan sanksi tegas bagi petugas yang lalai atau sengaja membuat KTP-e tersebut tercecer.

"Sanksi tegas jelas kalau tertangkap, kemarin ada yang kami turunkan pangkatnya. Kalau terjadi lagi akan kami pecat. Karena ini data KTP-e walau tidak mengganggu sistem, tapi kan bisa menimbulkan suasana pertanyaan-pertanyaan," jelasnya.

Sebelumnya, sebuah karung berisi KTP elektronik ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain bola di area persawahan Jl Bojong Rangkong, Pondok Kopi, Duren Sawit. Temuan ini dilaporkan petugas RW setempat ke polisi sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat diperiksa warga setempat, KTP-e itu ditemukan dalam kondisi tidak terpotong-potong dan terisi dengan data pribadi warga. Meski demikian, sebagian KTP-e ditemukan itu dalam kondisi rusak dan tidak terbaca tulisannya.