Turki Desak AS Hapuskan Pos Pemantau di Suriah

id Turki, Suriah, Kurdi

Turki Desak AS Hapuskan Pos Pemantau di Suriah

Pejuang PKK dalam perayaan militer di kawasan Kurdistan (14/08/2017) (ANF)

Ankara (Antaranews Lampung) - Turki mendesak Utusan Khusus PBB untuk Suriah James Jeffrey pada Jumat (7/12) agar menghilangkan pos pemeriksaan di Suriah Utara, yang bertujuan mencegah bentrokan antara pasukan Turki dan anggota milisi Kurdi Suriah yang didukung AS.

Selama pertemuan dengan Jeffrey, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menyampaikan permintaan Ankara  dan mendesak Amerika Serikat agar memutuskan hubungan dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Turki memandang YPG sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Turki takkan mengizinkan terbentuknya koridor teror di perbatasan selatannya," demikian isi pernyataan dari Kementerian Pertahanan Turki setelah pertemuan itu, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

 Ketika berbicara kepada wartawan setelah pertemuan tersebut, Jeffrey mengatakan pos militer AS di dekat perbatasan Turki di Suriah Utara bertujuan "mengurangi tembakan pelecehan" dan "menjamin keamanan wilayah tersebut, termasuk Turki".

"Itu untuk kepentingan Turki, kepentingan kita dan rakyat Suriah Utara," ujarnya.

Ia menambahkan pos itu akan "mencegah siapa saja" melepaskan tembakan ke dalam wilayah Turki dari seberang perbatasan.

Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat telah tegang sejak Washington memberi dukungan buat YPG.

Keputusan AS untuk membuat pos pengamatan di Suriah Utara di sepanjang perbatasan Turki diambil setelah Angkatan Bersenjata Turki melepaskan tembakan artileri ke posisi YPG di sebelah timur Sungai Eufrat di Wilayah Kobane, Suriah Utara, pada November.

 Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa meriam howitzer Turki menembak sasaran YPG di Wilayah Zor Magar di sepanjang garis perbatasan Suriah-Turki.

Militer Turki melancarkan dua operasi besar di Suriah Utara dalam dua tahun belakangan ini untuk mengusir anggota YPG ke luar daerah di sebelah barat Sungai Eufrat, tapi harus berhenti di sungai itu guna menghindari bentrokan dengan tentara AS di sana.