Pemerintah Tempatkan UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia

id Bisnis Digital, Kaum Muda Dgital,Era Digital Indonesia, Indonesia Energy of Asia

Pemerintah Tempatkan UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia

Sosialisasi Membangun Generasi Milenial Berdaya Saing di Era Industri 4.0 bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, di Bandarlampung, Kamis (29/11). (FOTO: ANTARA Lampung/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Septriana Tangkary SE MM mengatakan saat ini pemerintah menempatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung roda pergerakan ekonomi Indonesia.

Pada Sosialisasi Membangun Generasi Milenial Berdaya Saing di Era Industri 4.0 bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, di Bandarlampung, Kamis (29/11), dihadiri pula Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Prof Dr Satria Bangsawan, Septriana Tangkary menjelaskan bahwa pemerintah pada tahun 2020 telah mencanangkan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia khusus di bidang UMKM dengan menargetkan pendapatan sebesar 130 juta dollar AS atau sebanding dengan Rp1.978 triliun sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo untuk menggerakkan ekonomi nasional lebih maju dan berdaya saing tinggi.

Dia mengatakan berdasarkan data Word Economy Forum Indeks Global Pertumbuhan Desa di Indonesia berada dalam peringkat 45 dari 143 negara atau naik 2 peringkat dari tahun 2017 Indonesia berada di posisi ke-47, dan pada tahun 2019 pemerintah menargetkan berada di posisi 40 besar.

"Untuk mencapai angka tersebut di tahun 2019, fokus Pemerintah Indonesia adalah pengembangan sumber daya manusia tentunya dengan diimbangi pembangun infrasrtruktur," katanya pula.

Ia mengataka pula bahwa pemerintah bukan lagi sebagai fasilitator, tetapi lebih kepada akselerator yang berusaha untuk mengubah mindset masyarakat untuk mempergunakan akses internet sebagai sarana berusaha dan berbisnis berbasis visual yang modern dan inovatif.

Septriana mengatakan saat ini Kementerian Kominfo memiliki beberapa program, salah satunya adalah Program Start Up Nasioanal, yaitu suatu gerakan memfasilitasi akses 1.000 start up nasional untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia, program ini sudah berjalan di 10 provinsi dan menghasilkan 257 start up.

Ia menambahkan Kementerian Kominfo sebagai akselerator dituntut berperan aktif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi secara digital untuk menumbuhkan daya saing anak bangsa melalui program start up, dan sejauh ini sudah ada 4 entrepreneurship yang memilik predikat sebagai unicorn atau berpenghasilan 1 milliar dollar AS.
 
Dalam pemaparannya mengenai penggunaan teknologi internet di masa kini, Septriana mengatakan anak-anak muda sekarang harus memberikan dan menerima informasi dengan bijak.

Ia menjelaskan, pengguna internet Indonesia mencapai 143 juta orang, dan yang aktif di media sosial 130 juta orang, sehingga sangat penting bagi kita menciptakan penguna internet yang memberikan informasi positif kepada masyarakat. "Kita tidak boleh menyebarkan informasi hoaks, dan kaum muda harus memberikan kontribusi yang positif kepada bangsa dan negara. Itulah yang paling utama,maka gunakanlah gawai dengan baik," kata Septriana pula.

Dia juga menegaskan kembali bahwa saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika bukan lagi sebagai fasilitator melainkan akselerator yang berusaha untuk mengubah mindset masyarakat untuk menggunakan akses internet sebagai bisnis berbasis visual yang modern dan inovatif. "Keberadaan internet dan informasi pada masa sekarang menjadi satu napas dan kebutuhan primer bagi kita," katanya pula.

Ia menjelaskan tujuan utama pemerintah adalah mendorong inovasi, kreativitas, dan entrepreunership bagi kaum muda agar mampu bersaing di dunia internasional.

Dia mengharapkan dengan kehadiran pemerintah sebagai akselerator yang turut mendukung UMKM berbasis digital, kaum muda hendaknya tidak lagi berharap menjadi pegawai negeri sipil melainkan lebih memilih menjadi pimpinan perusahaan (CEO) atau karyawan swasta.

Septriana mengatakan kaum muda khususnya mahasiswa saat ini harus bisa menciptakan lapangan kerja dengan mengawal UMKM yang ada di daerah masing-masing, sehingga dengan era digital kita dapat memanfaatkan internet sebagai lahan usaha yang menguntungkan bagi pengusahanya, sekaligus memberikan pula pendapatan bagi pemerintah daerah setempat.