Mengajar saja itu dangkal benarkah?

id karo bklm, ari santoso,hari guru, peran guru

Mengajar saja itu dangkal benarkah?

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Ari Santoso memberikan keterangan pada wartawan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (26/11/2018). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Kalau mengajar saja itu sangat terlalu dangkal sekali karena pendidikan karakter yang harus ditekankan disini, pertama religius, beragama, kedua bernasionalisme, ketiga dia harus mandiri, kemudian gotong royong dan identitas, kata ari
Jakarta (Antaranews Lampung) - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Ari Santoso mengatakan jika tugas guru sekadar mengajar maka itu dangkal.

Karena seharusnya guru berperan dalam mendidik dan menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

"Kalau mengajar saja itu sangat terlalu dangkal sekali karena pendidikan karakter yang harus ditekankan disini, pertama religius, beragama, kedua bernasionalisme, ketiga dia harus mandiri, kemudian gotong royong dan identitas," katanya usai jumpa pers International Symposium on Open, Distance and E-learning (ISODEL) 2018 di Jakarta, Senin, (26/11).

Ia menambahkan tugas guru juga mengenal karakter siswa dan membantu siswa mengembangkan kreativitasnya sehingga memfasilitasi pendidikan yang membuat siswa belajar dengan optimal di sekolah. 

"Perlu ditekankan bahwa guru untuk yang ke depan bukan hanya sebagai pengajar. Peran guru ya tidak bisa tergantikan yaitu mendidik dan sekarang yang akhir-akhir ini banyak distorsi, banyak guru yang takut jadi pendidik karena kalau mendidik itu ada membutuhkan satu 'effort' (upaya) khusus," jelasnya.

Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi setiap peserta didik.

Sementara Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemdikbud Gogot S mengatakan anak-anak yang sedang duduk dibangku sekolah harus diperkenalkan dengan cara berpikir kritis untuk membekali kecakapan hidup mereka di masa depan.

"Kita harus kenalkan anak cara berpikir kritis, 'problem solving' (penyelesaian masalah) dan komunikatif serta inovatif supaya pada saat mereka cari kerja, lulus, kerja sudah siap," ujarnya. 

Guru memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi yang terampil, berkarakter, nasionalis dan menjunjung nilai religius dan moral.

Oleh karena itu, guru harus selalu meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam mendidik anak bangsa untuk membekali anak bangsa kemampuan sesuai kebutuhan zaman.