Jenewa, Swiss (Antaranews Lampung) - Situasi di Provinsi Idlib, bagian barat-laut Suriah dan kubu utama gerilyawan, relatif telah tenang dalam dua bulan belakangan ini.
Tapi ada tanda-tanda bahwa "keadaan buruk akan terjadi" kecuali ada terobosan lebih jauh dalam perundingan dengan sejumlah kelompok bersenjata di dalamnya, demikian peringatan seorang Penasehat Senior PBB pada Kamis (15/11).
Penasehat Senior PBB untuk Suriah Jan Egeland mengatakan dalam satu taklimat di Jenewa, Swiss, pada Kamis bahwa tak ada penyelesaian untuk membekukan situasi saat ini, dan warga sipil di provinsi itu memerlukan kondisi yang lebih baik dan normal.
"Saya khawatir bulan November ini akan menjadi bulan perang yang paling mengerikan sejauh ini," kata Jan.
Ia mengatakan kekhawatiran di Idlib sangat jelas, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. Kondisi yang paling mengkhawatirkan seperti masih adanya kendali kelompok oposisi bersenjata memperlihatkan keadaan paling buruk mungkin terjadi.
Menurut pejabat PBB tersebut, juga masih terjadi bentrokan antara kelompok bersenjata, prilaku buruk oleh banyak kelompok, tindakan kejam di dalam wilayah itu, dan pemboman lebih sering terjadi di bagian pinggir apa yang dinamakan zona penyangga di sekitar Idlib.
"Keadaan sangat tegang di dalam zona tersebut, warga sipil di dalam, dua-tiga juta di antara mereka, masih membuat kami berpikir apakah ini kondisi tenang sebelum topan besar atau ini adalah ketenangan sebelum perdamaian," katanya.
Jan mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan Turki telah mengatakan mereka akan berusaha sekuat mungkin untuk menghindari aksi militer, guna menghindari peningakatan konflik bersenjata di Idlib, selama pangkalan dan pasukan mereka tidak diserang.
"Yang membuat saya sangat khawatir bagi Idlib ialah saya belum melihat banyak pembicaraan dengan atau tanda dari kelompok yang didaftar sebagai kelompok teroris, bahwa mereka akan meletakkan senjata mereka atau mencari pengampunan," katanya.
"Itu sebabnya mengapa kami mendesak semua yang menghadiri pertemuan tersebut --Rusia, Turki, Pemerintah Suriah dan siapa saja yang memiliki pengaruh untuk berbicara dengan setiap orang," katanya.
Berita Terkait
AS lancarkan serangan balasan di Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:03 Wib
Piala Asia: Iran tantang Jepang di 8 besar usai kalahkan Suriah lewat adu pinalti
Kamis, 1 Februari 2024 5:36 Wib
Piala Asia: Kalahkan Suriah 1-0, Australia lolos ke 16 besar
Kamis, 18 Januari 2024 22:02 Wib
Piala Afrika: Uzbekistan bermain imbang kontra Suriah
Minggu, 14 Januari 2024 11:19 Wib
Serangan udara Turki hancurkan 29 sasaran teror di utara Irak dan Suriah
Minggu, 24 Desember 2023 12:06 Wib
The Body Shop Indonesia dan DMC Dompet Dhuafa bantu pemulihan penyintas gempa Turki dan Suriah
Sabtu, 22 Juli 2023 18:06 Wib
Dompet Dhuafa kirim ribuan bantuan kemanusian di tiga lokasi gempa Suriah
Senin, 3 April 2023 19:01 Wib
Demi membeli aset, dua WNA palsukan KTP dan KK
Kamis, 16 Maret 2023 10:37 Wib