Ankara (Antaranews Lampung) - Beberapa pesawat Iran ditolak mengisi bahan bakar di bandar udara Istanbul, Turki, pada Jumat dan terpaksa membatalkan sedikit-dikitnya satu penerbangan.
Sementara itu, pesawat lain harus mengurangi jumlah penumpang agar bisa terbang dengan bahan bakar lebih sedikit, kata media Turki.
Petrol Ofisi, anak perusahaan Vitol Investment Partnership Ltd., menolak mengisi bahan bakar pesawat Iran di Turki, kata kantor berita swasta Demiroren.
Mahan Air, ATA Airlines, Qeshm Airlines melayani jalur penerbangan Teheran dengan Istanbul.
Amerika Serikat mengatakan pada Jumat akan sementara mengizinkan delapan wilayah hukum tetap mengimpor minyak Iran ketika sanksi AS berlaku pada Senin, menghindarkan mereka untuk saat ini dari ancaman hukuman ekonomi AS.
Turki sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan energi dan Iran sebagai negara tetangga telah menjadi salah satu sumber utama minyak karena kedekatan jarak, kualitas minyak mentah dan perbedaan harganya, kata para pedagang.
Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengatakan bahwa Turki, telah diberitahu akan dapat pengabaian atas pembatasan walau Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tak menyebut wilayah hukum tersebut.
Laman bandara Ataturk Istanbul menunjukkan sedikitnya satu penerbangan ke Iran telah dibatalkan, sementara beberapa penerbangan lain ditunda. Sedikitnya tiga penerbangan telah tinggal landas tepat waktu, menurut laman itu.
Harian Haberturk dari Turki melaporkan Petrol Ofisi mengatakan kepada para maskapai itu bahwa pihaknya tak akan memasok bahan bakar ke perusahaan-perusahaan penerbangan Iran.
Vitol menolak berkomentar sementara Petrol Ofisi tak bisa dihubungi.
ATA Airlinbes, perusahaan penerbangan carter, mengatakan kepada kantor berita Demiroren bahwa mereka harus mengurangi jumlah penumpang untuk penerbangan antara Istanbul dan Tabris, di bagian baratlaut Iran, menjadi 100 dari 160 orang guna memperoleh bahan bakar tambahan dari Iran.
"Tidak mungkin membawa semua penumpang jika kami tidak dapat bahan bakar dari kedua tempat itu. Perusahaan bisa rugi dan akan merusak pariwisata Turki," kata Behzad Atarod, menajer ATA Airlines Istanbul.
Berita Terkait
BIB catat empat unit pesawat airbus layani arus mudik Lebaran 2024
Senin, 8 April 2024 9:50 Wib
Bandara Radin Inten sebut ramp check pesawat telah dilakukan
Selasa, 26 Maret 2024 18:44 Wib
Pilot pesawat jatuh ditemukan selamat
Minggu, 10 Maret 2024 18:16 Wib
Tim SAR menemukan puing-puing pesawat Smart Aviation
Sabtu, 9 Maret 2024 21:02 Wib
Puing pesawat jatuh ditemukan
Sabtu, 9 Maret 2024 20:49 Wib
Pilot Batik Air tertidur sebabkan pesawat sempat keluar jalur
Sabtu, 9 Maret 2024 13:10 Wib
Kodam Mulawarman kerahkan prajurit bantu cari pesawat hilang
Sabtu, 9 Maret 2024 8:54 Wib
Pesawat rute Tarakan-Binuang hilang kontak
Jumat, 8 Maret 2024 18:18 Wib